kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,42   4,11   0.45%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Express Transindo pangkas target setoran sopir


Kamis, 08 Juni 2017 / 10:15 WIB
Express Transindo pangkas target setoran sopir


Reporter: Siti Maghfirah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Tahun 2017 sepertinya masih akan menjadi tahun perjuangan bagi PT Express Trasindo Utama Tbk. Konsentrasi pemilik jaringan taksi merek Express, Tiara Express dan Eagle tersebut adalah menyehatkan kembali neraca keuangan yang sempat babak belur dihajar bisnis taksi daring.

Strategi utama Express Trasindo adalah realistis melihat kondisi di lapangan. Perusahaan berkode saham TAXI di Bursa Efek Indonesia tersebut menurunkan target setoran sopir dari semula Rp 240.000 per sopir per hari menjadi Rp 150.000 per sopir per hari.

Sekadar tahu saja, Express Transindo menerapkan sistem kemitraan dengan sopir. Target setoran sistem tersebut tetap, berapapun jumlah pendapatan sopir. Lain dengan sistem komisi yang menetapkan setoran berdasarkan persentase tertentu terhadap total pendapatan sopir saban hari.

Lewat penurunan target setoran, Express Transindo percaya sopir akan lebih ringan. Harapan lain, sopir-sopir yang keluar bisa kembali bergabung dengan mereka.

Pengalaman tahun lalu, aksi menaikkan target setoran sopir justru membikin kantong Express Transindo kian tongpes. "Percuma seperti tahun lalu, setoran dipatok tinggi, tapi supir tidak bisa bayar ke perusahaan, kan sama saja, revenue kami jadi sangat rendah," kata Benny Setiawan, Direktur Utama PT Express Trasindo Utama Tbk dalam paparan publik, Rabu (7/6).

Indikator keberhasilan agenda tersebut adalah menurunnya tunggakan piutang setoran sopir. Menurut catatan Express Transindo, jumlah setoran yang belum dibayar sopir tahun lalu mencapai Rp 440 miliar.

Selain menurunkan target setoran, Express Transindo melanjutkan kerjasama dengan Uber. Iming-iming dari kongsi tersebut adalah tarif taksi lebih murah karena Express Transindo memberikan diskon.

Dari sekitar 9.000 unit taksi Express Transindo saat ini, 5.100 unit di antaranya sudah bergabung dalam jaringan Uber. Nah, mereka ingin hingga akhir tahun 75% unit taksi bisa bergabung dalam jaringan online tersebut.

Namun, sebagai pebisnis Express Transindo mempunyai perhitungan. Perusahaan tersebut tak mau selamanya nombok. Kalau kondisi pasar sudah kembali normal, manajemen perusahaan ini akan mencabut diskon dan mengembalikan target setoran ke nilai awal. Hanya saja, belum ketahuan rencana penerapannya.

Yang terang, Express Transindo tak hanya mengutak-atik manajerial bisnis taksi. Mereka juga berencana menjual aset nganggur di tiga lokasi yakni tanah 9 hektare (ha) di Kranggan, Cibubur, Jakarta Timur dan tanah 4 ha di Daan Mogot, Jakarta Barat. Satu lagi tanah 1,2 ha di Tangerang, Banten.

Taksiran nilai ketiga aset itu lebih dari Rp 500 miliar. Express Transindo melibatkan jasa konsultan properti Jones Lang LaSalle untuk memasarkan aset-aset tersebut. "Hasil penjualan ini nanti untuk membayar utang perusahaan secepatnya, karena kalau tidak kami harus bayar bunga terus tiap bulan," jelas Benny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×