Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan migas asal Amerika Serikat, ExxonMobil, pada Kamis (8/11) pagi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Perusahaan menyampaikan kegiatan investasi ke Presiden Jokowi selama ada di Indonesia.
Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto menyebut pertemuan tersebut merupakan courtesy visit atau kunjungan silaturahmi kepada Presiden Jokowi. Dia menegaskan tidak ada pembicaraan khusus dengan Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, ExxonMobil justru menjabarkan mengenai perkembangan kegiatan investasi ExxonMobil di Indonesia hingga saat ini. Namun Erwin tidak menjelaskan akan adanya investasi baru yang tengah dijajaki ExxonMobil di Indonesia.
Erwin hanya bilang, ExxonMobil tetap berkomitmen untuk mencari peluang investasi di Indonesia. "Pada kesempatan tersebut, kami juga menyampaikan bahwa ExxonMobil tetap berkomitmen mencari peluang berinvestasi di sektor hulu dan hilir migas di Indonesia untuk mendukung kebutuhan energi bagi pertumbuhan ekonominya. Jadi tidak ada pembicaraan khusus mengenai sesuatu," jelas Erwin ke KONTAN pada Kamis (8/11).
Sejauh ini, ExxonMobil memang telah masuk ke sektor hulu dan hilir migas di Indonesia. Di sektor hulu, ExxonMobil menjadi operator di Blok Cepu yang saat ini menyumbang produksi minyak terbesar di Indonesia.
Rata-rata produksi Blok Cepu dari Lapangan Banyu Urip sudah mencapai 200.000 barel per hari (bph). Produksi minyak Blok Cepu pada tahun ini sudah melampaui produksi minyak Blok Rokan yang sempat menjadi penyumbang utama lifting minyak Indonesia.
Produksi Blok Cepu bisa bertambah pada tahun depan karena ExxonMobil juga tengah mengembangkan Lapangan Kedung Keris di Blok Cepu dengan nilai investasi US$ 100 juta. Rencananya Lapangan Kedung Keris akan berproduksi 10.000 bph pada 2019.
Di sektor hilir, pada tahun ini ExxonMobil mengakusisi 100% saham Federal Karyatama yang merupakan perusahaan pelumas dengan merek Federal Oil. Nilai akusisi Federal Karyatama mencapai US$ 436 juta.
ExxonMobil juga telah berkontrak dengan anak usaha Indika Energy Tbk, PT Kariangau Gapura Terminal Energi untuk menyewa penyimpanan dan terminal BBM di Balikpapan selama 20 tahun dengan opsi perpanjangan kontrak selama 10 tahun dengan kapasitas 100 juta liter. Nilai kontrak tersebut mencapai US$ 108 juta.
ExxonMobil juga menandatangani kontrak kerja sama dengan PT Indomobil Prima Energy yang merupakan anak usaha Salim Group untuk menyuplai BBM industri dan komersil di Pulau Jawa. BBM yang dijual di Indonesia ini diambil ExxonMobil dari wilayah Asia Pasifik seperti Singapura dan Thailand.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News