Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menjajaki Indonesia sebagai tuan rumah untuk pengembangan industri petrokimia di kawasan Asia. Pasalnya, Asia diharapkan menjadi pusat pertumbuhan industri polimer pada 20-30 tahun ke depan.
VP Public & Government Affairs ExxonMobil Cepu Limited Dave A. Seta mengatakan, EMCL dan pemerintah Indonesia sedang melakukan kerja sama untuk melihat potensi bisnis petrokimia di Indonesia.
Baca Juga: Menteri ESDM Minta ExxonMobil Kerek Produksi Blok Cepu
"Tujuannya adalah kita melihat Indonesia menjadi salah satu tempat untuk pengembangan petrokimia di kawasan (Asia). Dan oleh sebab itu kita kerja sama dengan Pemerintah untuk melakukan studi, peluang ini bisa dikejar tidak di Indonesia," kata Dave usai agenda Buka Bersama Media di Jakarta, Rabu (19/3).
Menurut Dave, kawasan Asia dipilih lantaran dalam 20-30 tahun ke depan Asia diharapkan menjadi pusat pertumbuhan industri polimer.
Sebelumnya diberitakan KONTAN, ExxonMobil Indonesia resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan pemerintah Indonesia untuk mengembangkan proyek yaitu pengambangan Carbon Capture and Storage (CCS) dan pabrik petrokimia.
Nilai investasi tahap awal dari proyek ini diperkirakan mencapai US$ 10 miliar, dengan total komitmen jangka panjang mencapai US$ 15 miliar.
Baca Juga: Genjot Produksi Minyak, ExxonMobil Targetkan Rampungkan Pengeboran 5 Sumur Tahun Ini
Secara rinci, nilai investasi sebesar US$ 10 miliar akan digunakan untuk pengembangan industri petrokimia dan rencananya petrokimia ini akan diintegrasikan dengan fasilitas CCS dengan investasi sebesar US$ 5 miliar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, proyek CCS ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon hingga 90% dan diharapkan menjadi proyek yang dalam tahapannya bisa menjadi proyek CCS yang akan beroperasi pertama.
"Dan ini tentu mendukung kebijakan hilirisasi dari Bapak Presiden, menciptakan lapangan pekerjaan, dan ini juga merupakan komitmen kepada pembangunan berkelanjutan, di mana pembangunan CCS ini diharapkan bisa mengurangi CO2 emisi sebesar 90%,” kata Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (22/1).
Baca Juga: ExxonMobil Teken MoU Investasi CCS dan Pabrik Petrokimia Senilai US$ 10 Miliar
Airlangga berharap ExxonMobil bisa berhasil dalam proyek CCS dan pabrik petrokimia ini. Pasalnya, ExxonMobil telah bekerja sama dengan ExxonMobil.
"Exxon telah berada di sini selama bertahun-tahun. Indonesia memiliki pengalaman di Indonesia. ExoonMobil telah memiliki pengalaman dan mereka telah berhasil dalam bidang minyak dan gas," sambungnya.
Selanjutnya: Sedayu City Perkuat Posisi sebagai Destinasi Hiburan, Hadirkan Grand Waterfront
Menarik Dibaca: Promo Gokana Flash Sale hingga 31 Maret, Tersedia 4 Pilihan Menu Mulai Rp 34.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News