kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Fadel minta Vietnam komitmen berantas illegal fishing


Sabtu, 25 September 2010 / 10:30 WIB


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Fadel Muhammad meminta komitmen Vietnam untuk menghentikan masuknya kapal ilegal ke Indonesia. Komitmen tersebut disampaikannya ketika melakukan pertemuan resmi dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Sosialis Vietnam, H.E. Nguyen Huu Dzung, Jumat sore (24/9).

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai rancangan kesepakatan bersama kedua negara dalam lingkup kerjasama sektor perikanan. “KKP berkeinginan untuk membangun kerjasama lebih lanjut dengan Vietnam di bidang budidaya perikanan, pengolahan pasca-panen, dan keamanan pangan,” kata Fadel.

Tindak lanjut dari kerjasama perikanan dan keluatan tersebut mengagendakan kedatangan Presiden RI ke Vietnam untuk ikut menandatangani MoU bidang kelautan dan perikanan. Selain itu juga dibicarakan rencana kerjasama dengan Vietnam di bidang produksi dan pemasaran hasil perikanan khususnya untuk jenis catfish. “Market mereka hebat di luar negeri, terutama untuk ikan patin, ikan lele,” jelas Fadel.

Sekedar gambaran, kesepakatan terkait kerjasama bidang perikanan antara Indonesia-Vietnam pernah ditandatangani pada tahun 2003. Namun saat ini kesepakatan tersebut telah berakhir. Draft kesepakatan selanjutnya saat ini sedang disusun, namun belum mendapatkan persetujuan dari pihak Kementerian Luar Negeri terkait dengan masalah perbatasan wilayah kedua negara.

Banyak masalah yang akan menghadang jika persoalan perbatasan Indonesia-Vietnam tidak disepakati. Fadel menyebutkan, masalah terbesar adalah peluang terjadinya illegal fishing. “Sampai Juni 2010, terdapat sekitar 120 kapal ikan ilegal yang ditangkap, di antaranya banyak yang berasal dari Vietnam,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×