Reporter: Aprillia Ika | Editor: Didi Rhoseno Ardi
JAKARTA. Menteri Perindustrian Fahmi Idris optimistis, industri motor masih memiliki masa depan yang cerah. Keyakinan Fahmi ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, Fahmi mencatat adanya pertumbuhan penjualan sepeda motor yang signifikan dari tahun ke tahun, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk pasokan ekspor.
"Tahun 2007, angka penjualan mencapai 4,7 juta unit. Lebih tinggi 6% dari penjualan tahun 2006," ujar Fahmi ketika membuka acara Jakarta Motorcycle Show keempat di Jakarta (6/12).
Lebih lanjut Fahmi memperkirakan, angka penjualan motor bakal mencapai 6 juta unit pada akhir tahun 2008 ini. "Karena perkembangan pasar dalam negeri mengalami pertumbuhan positif," tandas Fahmi.
Selain itu, Fahmi juga mencatat pertumbuhan ekspor produk sepeda motor dan komponennya sebesar 99% dibandingkan tahun lalu. "Sampai dengan September 2008, tercatat lebih dari 51 ribu unit sepeda motor diekspor ke berbagai negara," ujar Fahmi. Sementara tahun 2007 lalu angka ekspor masih berkisar 25,6 ribu unit.
Industri motor, lanjut Fahmi, sangat berperan penting dalam mendukung perekonomian Indonesia. Apalagi, motor merupakan alat transportasi utama sebagian besar masyarakat Indonesia.
Profil pengguna motor antara lain sebanyak 29% karyawan swasta, 27% wiraswasta, 24% pelajar dan mahasiswa, 8% PNS, dan 12% lain-lain.
Sementara itu, untuk industri sepeda motor saat ini terdiri atas 40 industri perakitan, 195 industri komponen lapis pertama, 600 industri komponen lapis kedua, 18 ribu agen penjualan dan servis resmi, dan 12 ribu outlet lainnya.
"Dengan demikian industri ini mampu menyerap 400 ribu tenaga kerja yang terdistribusi pada seluruh rantai bisnis sepeda motor mulai dari industri perakitan sampai tenaga tambal ban," pungkas Fahmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News