kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Farmasi minta pemerintah jaga kurs rupiah Rp11.500


Selasa, 13 Mei 2014 / 19:06 WIB
Farmasi minta pemerintah jaga kurs rupiah Rp11.500
ILUSTRASI. Jenis-Jenis Ruam Kulit Pada Orang Dewasa


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Industri farmasi meminta pemerintah untuk bisa menjaga level kurs rupiah di kisaran Rp 11.500. Pasalnya, jika kurs rupiah kembali tertekan, maka bukan hal mustahil harga obat bakal terkerek.

Ketua Umum Pharma Materials Management Club (PMMC) Kendrariadi Suhanda menyatakan, penyebab ketergantungan harga obat terhadap nilai kurs rupiah karena impor bahan baku farmasi (obat) masih 90%.

"Mayoritas bahan baku masih didominasi dari China dan India sebesar 60%. Artinya, kita harus membeli bahan baku obat dengan menggunakan dollar," katanya kepada KONTAN, Selasa (13/5).

Berdasar hitungan Kendrariadi, bahan baku obat sendiri menyumbang 20%-25% dari total penentuan harga obat di pasaran.

"Bahan baku itu 20%-25%, lalu 10%-15% itu dari packaging atau kemasan, sisanya lain-lain," katanya.

Menurutnya, di tengah kondisi yang tidak stabil ini, para pemain obat harus pandai-pandai menentukan waktu untuk membeli bahan baku. Bila perlu lakukan hedging kurs dan menyetok yang sudah ada.

"Kami minta pemerintah supaya bisa mempertahankan level rupiah maksimal Rp 11.500. Level itu masih aman untuk industri ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×