Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Anak usaha Gunung Sewu Grup PT Farpoint Realty Indonesia menggeber penyelesaian gedung perkantoran Sequis Tower yang terletak di kawasan Sudirman Central Business Distric (SCBD). Office Tower tersebut sudah memasuki tahap topping off (tutup atap).
Hingga saat ini, Farpoint tersebut telah berhasil mengantongi komitmen sewa sebesar 40% dari total area kantor yang disewakan. Dougie Clinton, Presiden Direktur Sequis Tower mengatakan, sebagian besar dari komitmen tersebut datang dari perusahaan multinasional.
Sayang, Dougie tidak mau membeberkan siapa perusahaan yang sudah menyatakan komitmen untuk menyewa di gedung perkantoran yang ditargetkan beroperasi pada Juli 2018. "Ada bergerak di investment banking, konsultan, pembiayaan asuransi," ungkapnya pada seremony Topping Off Sequis Tower, Senin (8/5).
Selain untuk area kantor, Sequis Tower juga sudah mendapatkan komitmen dari perusahaan food and beverage untuk menyewa area ritel gedung tersebut.
Jusup Hilmi, Chief Executive Office (CEO) Farpoint Realty optimistis, okupansi Sequis Tower akan bagus. Menurutnya, dengan letak yang sangat strategis di pusat kawasan bisnis Jakarta dan memiliki grade internasional maka akan banyak perusahaan asing dan perusahaan lokal besar yang fokus pada sustainable yang tertarik masuk Sequis Tower.
"Perkantoran secara keseluruhan memang masih over supply. Namun dengan grade yang kita miliki dan lokasinya di CDB, maka kita berharap masih bisa menghadapi kondisi itu. Apalagi riset menyebutkan tahun 2019 pasar perkantoran akan membaik," kata Jusup.
Senada, Dougie menilai melemahnya kondisi pasar perkantoran saat ini, karena kelebihan pasokan tidak berpengaruh pada Sequis Tower. Pasalnya dengan grade internasional A yang dimiliki, gedung kantor tersebut memiliki segmen pasar tersendiri.
Sequis Tower telah mulai dibangun Farpoint sejak akhir 2013 dengan total investasi Rp 2, 5 triliun. Proyek ini berdiri di atas lahan 1,2 hektare (ha). Adapun net leasable area atau luas area sewa kantor ini mencapai 74.000 meter persegi (m2). Adapun tarif sewa yang ditawarkan sebesar Rp 450.000 per m2.
Di samping menjajakan proyek kantor, Farpoint juga terus melanjutkan penjualan proyek residential. Saat ini, perusahaan memiliki proyek apartemen Verde 2 yang terdiri dari dua tower, yakni East dan West. Namun, yang diluncurkan baru satu menara, yakni East Tower sebanyak 312 unit dengan luas 160-200 m2 per unit.
Jusup bilang, hingga saat ini penjualan apartemen tersebut baru mencapai 40%.
Selain itu, Farpoint juga tengah menyiapkan dua proyek residential baru yakni Apartemen The Hundred di kawasan Mega Kuningan, Jakarta dan perumahan tapak di Parung Panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News