Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan Proyek Lapangan Abadi di Blok Masela, tahap Front-End Engineering and Design (FEED) resmi dimulai.
Adapun, proyek strategis ini direncanakan akan berproduksi pada 2029 mendatang, serta menghasilkan gas bumi sebesar 9,5 juta ton per tahun Liquefied Natural Gas (LNG), 150 MMSCFD gas pipa, dan sekitar 35 ribu barel kondensat minyak per hari.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menyatakan proyek LNG Abadi Blok Masela dengan nilai investasi mencapai US$ 20,94 miliar atau setara dengan Rp 340 triliun termasuk salah satu pilar ketahanan energi, serta penggerak motor pembangunan nasional dan daerah.
"Dengan nilai investasi sebesar US$ 20,94 miliar, proyek ini akan menyerap sekitar 12.611 tenaga kerja pada fase development dan sekitar 850 tenaga kerja pada fase operasi. Multiplier effect yang kita harapkan bisa benar-benar terwujud, dan masyarakat di sekitar proyek merasakan langsung dampaknya," kata Yuliot pada Peresmian Fase FEED Proyek LNG Abadi Blok Masela, di Jakarta, hari ini Kamis (28/7).
Baca Juga: Inpex Ungkap Potensi Ekspor LNG ke Negara-Negara Asia, Ini Daftarnya
Yuliot menambahkan, proyek ini harus menjadi bagian dari strategi bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri dan juga menyediakan energi bagi seluruh kegiatan ekonomi, baik yang terkait dengan ekosistem gas maupun pendorong kegiatan-kegiatan secara luas bagi pengembangan industri.
Untuk memuluskan rencana itu, Yuliot menekankan pentingnya percepatan dalam pelaksanaan proyek ini. Ia mengatakan, Pemerintah akan mendukung keberlangsungan proyek melalui fleksibilitas peraturan pengadaan dan percepatan perizinan secara tepat waktu untuk berbagai kegiatan pada fase FEED dan Engineering, Procurement, and Construction (EPC).
"Kemudian untuk berbagai fasilitas perizinan itu sudah dilakukan secara integrasi dalam satu tim. Kami mengharapkan seluruh perizinan dalam pelaksanaan proyek ini bisa dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Pada saat proyek ini mulai berarti seluruh perizinannya sudah bisa diselesaikan," tambahnya.
Pemerintah juga akan memastikan bahwa proyek-proyek strategis seperti proyek Lapangan Abadi di Blok Masela akan dirancang dengan standar lingkungan tertinggi, termasuk dengan implementasi Carbon Capture & Storage (CCS).
Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia dapat mengembangkan potensi sumber daya alam sambil tetap berpegang teguh kepada prinsip-prinsip good governance dan juga bertanggung jawab terhadap lingkungan, untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE).
Baca Juga: Proyek LNG Abadi Masela Mulai FEED, SKK Migas Targetkan Rampung Akhir 2025
Selanjutnya: Konsumsi Bergeser, Milenial dan Gen Z Lebih Pilih Hiburan, Kuliner, serta Gaya Hidup
Menarik Dibaca: 5 Perbedaan Sunscreen dan Sunblock, Mana yang Benar-Benar Anda Butuhkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News