Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Fast Food Internasional Tbk kini lebih memilih untuk mengurangi penambahan jumlah gerai di tahun 2016. Jika tahun lalu pemegang lisensi KFC ini berhasil membuka sekitar 40 gerai baru, kini perseroan hanya merencanakan untuk membuka 30 gerai saja. Perusahaan lebih memilih untuk membuka gerai lebih kecil yang dinamakan KFC Box.
“Lebih kecil (jumlah penambahan gerai) dari tahun lalu. Soalnya kami juga mau menambah apa yang kita namakan KFC Box di stasiun kereta api maupun di kantor-kantor,” ujarJustinus Juwono, Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk kemarin (7/6).
Menurutnya, pembukaan gerai di lokasi-lokasi seperti itu sudah jelas tidak membutuhkan ruang yang besar karena konsumen biasanya lebih memilih membeli untuk kemudian dibawa pulang.
Secara anggaran, pengembangan konsep toko yang lebih kecil ini salah satunya didasari karena biaya investasinya yang relatif lebih kecil. Kalau umumnya untuk membuka sebuah gerai baru anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 4,5 miliar, maka KFCBox hanya membutuhkan sekitar 1/3-nya saja.
Meski langkah ini sudah dimulainya sejak tahun lalu, tetapi perseroan baru berniat untuk lebih mengembangkannya. Hingga saat ini tercatat, Fast Food Internasional sudah memiliki sekitar 8 gerai KFC box. Sampai akhir tahun, perseroan masih akan menambah 5 gerai KFC box lagi. Di tahun 2017, diperkirakan baru akan melakukan penambahan yang masif.
“Kami nggak mau banyak buka di mal karena sewanya terlalu mahal,” terangnya.
Kemudian, dari sisi pemilihan kotanya sendiri, sekarang mayoritas KFC Box masih berlokasi di Jakarta seperti yang dibangun di stasiun kereta api Manggarai. KFC Box lain di luar Jawa baru dikembangkan di terminal kapal laut di Batam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News