Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA.Melihat permintaan dari industri pakan ternak yang melambat, PT FKS Multi Agro Tbk (FISH) yang bergerak di bidang perdagangan bahan baku pakan ternak pun tidak berani memasang target agresif tahun ini.
Direktur FISH Anand Kishore Bapat bilang, perusahaannya hanya memproyeksikan volume penjualan bertambah 5%-7% tahun ini, dari 2,2 juta metrik ton pada tahun lalu. Dengan penjualan sebanyak itu, FISH memiliki pangsa pasar sekitar 25% di Indonesia.
Menurut Anand, target tersebut sejalan dengan proyeksi pertumbuhan industri pakan ternak. "Melihat situasi seperti ini tidak bisa terlalu agresif," ujarnya di Jakarta, Rabu (20/1).
Adapun 80%-85% bahan baku pakan ternak yang didistribusikan oleh FISH didominasi oleh kedelai dan bungkil kedelai. Sisanya adalah jagung dan produk turunannya, protein yang berasal dari hewan, serta protein yang berasal dari minyak biji-bijian.
Asal tahu saja, FISH memasok bahan baku pakan ternak untuk produsen pakan ternak di Indonesia. Tiga pelanggan terbesarnya adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Central Proteina Prima Tbk, dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. FISH juga belum berencana melakukan ekspor karena masih fokus memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Meski target pertumbuhan penjualan tidak terlalu tinggi, FISH akan tetap melanjutkan ekspansinya. Perusahaan sedang membangun transit warehouse storage capacity di Terminal Teluk Lamong Surabaya, bekerja sama dengan PT Pelindo III (Persero) sebagai operator terminal. Gudang tersebut memiliki kapasitas 100.000 metrik ton.
Anand menjelaskan, perusahaannya membangun gudang di Surabaya untuk memperlancar distribusi di Indonesia timur. Dia menargetkan gudang beroperasi pertengahan tahun ini. Untuk itu, FISH menyiapkan investasi sebesar US$ 30 juta.
FISH memproyeksikan penjualannya tahun ini di angka US$ 1 miliar, atau turun 20% dari realisasi penjualan tahun lalu senilai US$ 1,2 miliar. "Penurunan penjualan ini akibat penurunan harga komoditas," jelas Anand.
Meski penjualannya menurun, FISH justru percaya diri laba bersihnya bakal tumbuh menjadi US$ 8,5 juta-US$ 9 juta tahun ini, dari US$ 8 juta tahun lalu. Anand bilang, pertumbuhan laba bisa dicapai melalui efisiensi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News