kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Food Station targetkan lahan tanam bawang putih 167 hektare


Selasa, 04 September 2018 / 14:39 WIB
Food Station targetkan lahan tanam bawang putih 167 hektare
ILUSTRASI. PANEN BAWANG PUTIH


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Food Station Tjipinang Jaya menargetkan akan menanam bawang putih di lahan seluas 167 hektare di tahun ini. Penanaman ini dilakukan karena adanya wajib tanam bawang putih sebanyak 5% dari pengajuan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH).

Hingga Desember tahun ini, Food Station pun sudah mengantongi surat persetujuan impor bawang putih sebanyak 10.000 ton. Izin impor tersebut diberikan dari RIPH sebesar 20.000 ton.

Direktur Utama Food Station Arief Prasetyo Adi mengatakan, Food Station sudah mulai melaksanakan penanaman bawang putih. Dia pun mengatakan, pihaknya pun masih mencari lahan yang sesuai. Menurutnya, lahan ini nantinya harus berada di ketinggian 800 meter dan curah hujannya cukup.

"Sementara ini, kita sudah bergerak di beberapa tempat. Sudah bekerja sama dengan berbagai pihak. Nantinya, lahannya di Cianjur, Majalengka, dan akan coba di Minahasa dan sekitar Danau Toba. Kami harus cari yang tepat. Kami tidak mau gagal," ujar Arief, Selasa (4/9).

Saat ini, Food Station pun sudah menanam di lahan seluas 2 - 3 hektare di Cianjur. Proses penanaman ini pun sudah dilakukan sejak 1 minggu terakhir.

Untuk benih, Arief mengatakan tidak ada kendala untuk mendapatkannya. Dia mengatakan, Food Station membeli benih dari importir lain. Untuk satu hektare, dibutuhkan benih sebanyak 600 kg hingga 1 ton. Hasilnya diperkirakan akan mencapai 6 - 8 ton kering per ha.

Menurut Arief, impor bawang putih ini pun sudah direalisasikan secara bertahap sejak 1 bulan yang lalu. Bawang putih ini pun langsung disalurkan ke pasar melalui distributor-distributor Food Station.

"Rata-rata 10 kontainer per minggu. 1 kontainer itu sekitar 29 ton. Ini langsung disalurkan ke pasar Jakarta. Impor ini memang kita lakukan bertahap sampai akhir tahun," tandas Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×