kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Foodex fokus kembangkan produk bercita rasa nusantara


Jumat, 11 September 2020 / 14:28 WIB
Foodex fokus kembangkan produk bercita rasa nusantara


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2020 dianggap sebagai tahun ujian terberat bagi seluruh industri di Tanah Air. Tak terkecuali industri kuliner. Dengan mewabahnya virus Covid-19 sejak April 2020 banyak usaha resto and cafe yang terpukul.

Sepanjang periode April-Juni 2020 pola hidup masyarakat sudah banyak berubah. Termasuk perubahan pola konsumsi. Sepanjang masa physical distancing, hampir semua masyarakat melakukan in house dining dan melakukan stock up untuk bahan baku masak. Alhasil, bisnis resto and cafe sepi pengunjung.

Namun, bisnis kuliner yang berada di hulu, seperti produsen bumbu dan bahan makanan rupanya tidak terpukul. Hal itu diutarakan oleh Jenny Rusli, Business Development Director PT Foodex Inti Ingredients (Foodex).

“Memang selama pandemi ini membawa dampak besar untuk pola konsumsi masyarakat. Namun, Foodex secara bisnis tetap tumbuh cukup positif selama pandemi ini,” ungkap Jenny dalam keterangan resminya, Jumat (11/9).

Baca Juga: PSBB diperketat, Aprindo berharap mall dan peritel modern tak ikut ditutup

Menurutnya, hal itu disebabkan karena Foodex melayani business to business industry dimana bahan-bahan yang diolah dapat dipakai di industri mie instan, snack, daging olahan dan horeaca (hotel, restaurant & cafe).

Foodex sendiri cukup optimis untuk terus menggarap pasar food seasoning dan food ingredients di Indonesia. Alasannya karena memang industri tersebut memiliki pasar yang cukup besar.

Apalagi Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki cita rasa kuliner yang unik dan beragam (dari Sabang hingga Merauke).

“Boleh dibilang hampir setiap segmen industri memiliki kekhasan tersendiri. Apalagi segmen food service dimana setiap restaurant pasti memiliki keunggulan rasa tersendiri,” ujar Comercial Director PT Foodex Inti Ingredients Richard Kusuma.

Richard mengatakan, pihaknya tetap optimistis untuk terus mengembangkan produk-produknya. Tahun depan, perusahaan menargetkan pertumbuhan sekitar 15% dari kondisi saat ini.

Foodex yakin bahwa pandemi akan segera teratasi dan market secara otomatis akan membaik. “Dengan membaiknya kondisi pandemi, industri retail dan F&B akan berkembang baik, dan spending power masyarakat akan meningkat,” tandas Richard.

Dengan misi menjadi solution provider bagi customer, Foodex  tak pernah berhenti melakukan inovasi produk dan servis guna membantu pelanggan.

Selain melakukan launching product, Foodex juga melakukan cost rationalization maupun quality improvement sebagai langkah strategis dalam mencapai target pertumbuhan bisnis.

Saat ini Foodex yang memiliki pabrik di Kawasan Industri Delta Sillicon 3, Lippo Cikarang Bekasi mampu memproduksi food seasoning (savory & sweet), flavor ingredients, meat extracts, dan sauce sebesar 1.000 ton per bulan.

Dengan kapasitas produksi sebesar itu, menurut Richard, pihaknya akan terus memberikan kontribusi terhadap perkembangan cita rasa kuliner di Indonesia.

Foodex terus melakukan inovasi dan peningkatan layanan kepada para pelanggannya melalui produk yang konsisten dan produk yang lebih inovatif. Saat ini, perusahaan sudah mendapatkan sertifikasi FSSC 22000 versi 5.

Selama 25 tahun terakhir ini, Foodex juga telah mengukir sejumlah prestasi penting sebagai pemain industri utama di industri bahan makanan Indonesia.

Perusahaan tercatat dalam 3 besar pemasok bumbu dan bahan makanan teratas di Indonesia dan selanjutnya juga menjadi salah satu perusahaan regional terkemuka di ASEAN untuk bahan penyedap makanan.

Dalam lima tahun ke depan, Foodex akan melebarkan pasar ekspornya dan memperkenalkan cita rasa tradisional Indonesia kepada dunia. 

“Produsen pasta sambal tradisional sekarang memiliki umur simpan enam bulan hingga satu tahun yang memungkinkan untuk diekspor ke pasar luar negeri. Saat ini, hingga 85% pasar Foodex masih di tingkat lokal dan sisanya sebagian besar ditujukan ke pasar Timur Tengah dan ASEAN,” kata Jenny Rusli.

Foodex berharap dapat meningkatkan pangsa pasarnya di luar negeri dalam lima tahun ke depan. Perusahaan akan mendorong ekspor untuk produk seperti pasta sambal tradisional, saus, dan ekstrak daging alami bersertifikat halal sehingga lebih mudah untuk menembus pasar tersebut.

“Ekstrak daging alami dapat digunakan secara luas dalam mi instan, bouillon, dan sup instan,” tambah Jenny. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×