Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serangan siber terhadap infrastruktur kritis atau dikenal sebagai operational technology (OT) security mulai diperhatikan dewasa ini. Industri keamanan siber kini bukan hanya menyediakan solusi untuk kebutuhan keamanan IT tetapi juga OT.
Edwin Lim, Country Manager Fortinet Indonesia menyebut saat ini banyak serangan terhadap obyek vital dan infrastruktur kritis. Misalnya, pada operasi lampu lalu lintas, kinerja turbin pada power plant dan kasus lainnya yang membuat proteksi terhadap perusahaan harus diperkuat.
"Seperti PLN, PAM, transportasi dan apa saja yang berhubungan dengan infrastruktur kritis itu bisa diserang. Sekarang sudah mulai bukan hanya dari sisi IT tetapi juga OT," ujarnya di Jakarta, Kamis (19/9).
Baca Juga: Penelitian Fortinet: Serangan siber banyak menyasar perangkat tua
Tidak hanya infrastruktur baru yang dibidik, tetapi juga infrastruktur baru yang bangun. Oleh karena itu, permintaan terhadap pengamanan objek-objek kritis tersebut dari serangan siber juga terus diperkuat sebab hal tersebut sangat vital bagi kehidupan masyarakat.?
Peerapong Jongvibool, Vice President Southeast Asia and Hong Kong Fortinet menambahkan bahwa saat ini serangan siber tidak hanya menyasar individu. OT juga menjadi sasaran untuk memberikan dampak yang lebih masif terhadap berbagai aspek.
"Market ini menjadi sangat serius bagi semua pemain, terutama untuk infrastruktur kritis agar aman," tambahnya.
Baca Juga: Waspadalah, kejahatan siber masih mengancam nasabah bank
Ia menyebut kalau dalam IT pengamanan yang dilakukan berupa security sedangkan dalam OT lebih pada safety. Yang jelas, saat ini banyak objek vital yang menjadi sasaran serangan siber baik perangkat lama maupun baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News