Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia sudah melakukan upaya restorasi untuk memulihkan keanekaragaman hayati yang rusak juga berkomitmen untuk menjaga lingkungan hidup, pembangunan ekonomi dan masyarakat di sekitar pertambangan.
PT Freeport Indonesia dapat membuktikan bahwa lahan tailing atau lahan pasir bekas sisa tambang dapat tumbuh subur kembali. Selain itu, kata Tony, terdapat juga reklamasi dan rehabilitasi dari 1999 sampai 2020 yang sudah lebih dari 2800 ha ditanami tanaman kembali. Penanaman tersebut seperti di daerah Tembagapura, Kuala Lencana, dan di Muara Aikua.
Selain itu, Tony mengatakan di semester I 2021 PT Freeport Indonesia sudah melakukan 1.000.000 pohon yang ditanami kembali dengan cakupan luas 400 ha.
“Taget kita pada 2021 akan menenami pohon mencapai 2,7 juta di lahan sekitar. Dan yang tidak kalah penting kita juga akan memperhatikan masyarakat sekitar dari tingkat pendidikannya,” kata Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Tony Wenas dalam diskusi Restorasi Ekosistem untuk Keberlanjutan Keanekaragaman Hayati di Kompas tv, Selasa (6/7).
Baca Juga: Utang sejumlah perusahaan BUMN termasuk sektor energi menjadi perhatian pemerintah
Tony mengatakan terdapat beberapa hal yang sudah dilakukan PT. Freeport Indonesia seperti melakukan reklamasi. Contohnya sudah dilakukan pusat penelitian keanekaragaman hayati di dataran rendah pada 100 ha.
“Karena kami percaya lingkungan masyarakat di sekitar kita harus ikut bertumbuh bersama kami. Dimana beberapa item Sustainable Development Goals (SDGs) itu sudah kita dukung dan lakukan termasuk keanekaragaman hayati dan pelestarian lingkungan,” ujar Tony.
Tony menambahkan, PT Freeport Indonesia juga telah membuat 12 buku tentang keanekaragaman hayati yang akan diberikan kepada siswa SD, SMP, dan SMA juga mengajak mereka untuk berkunjung ke konservasi PT Freeport Indonesia agar mereka mengerti soal keanekaragaman hayati di Papua.
“Tambang kita itu akan berhenti suatu saat pada 2041 dan kita perlu meyakinkan bahwa setelah kita berhenti menambang disana, lingkungan dan masyarakat di sekitar harus bisa terus melangsungkan kehidupan dengan lebih baik lagi,” tandasnya.
Selanjutnya: Utang sejumlah perusahaan BUMN termasuk sektor energi menjadi perhatian pemerintah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News