Reporter: Petrus Dabu | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Freeport Indonesia mempertimbangkan bangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri guna mengolah konsentrat tembaga dari lokasi pertambangan di Papua. Namun, rencana itu masih dalam tahap kajian.
“Kami sudah sampaikan (kepada pemerintah) harus ada studi, kalau feasible, kami setuju, siapa sih yang tidak setuju,” ujar Presiden Direktur Freeport Indonesia Rozik B. Soetjipto menjawab wartawan di sela-sela acara halal bihalal, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM, Rabu (29/8).
Soal pembangunan smelter, merupakan salah satu isu dalam renegosiasi kontrak karya pertambangan antara pemerintah dengan perusahaan tambang seperti Freeport Indonesia.
Rozik mengatakan, kajian pembangunan smelter dilakukan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang difasilitasi Asosiasi Pertambangan Indonesia. Menurutnya, bila rekomendasi FGD menunjukkan di Indonesia tidak ekonomis, maka Freeport tidak akan membangun smelter baru. “Kalau rugi, siapa sih yang mau,” jelas Rozik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News