Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kementerian Keuangan akan membuat rekening bersama di Bank Mandiri untuk mendepositokan 5% dana jaminan kesungguhan pembangunan smelter. Saat ini, PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara sudah siap menyetor dana tersebut.
Dede I. Suhendra, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM mengatakan, Freeport Indonesia telah memutuskan untuk menyimpan dana jaminan tersebut di Bank Mandiri. "Rekening bersama ini akan disetujui oleh Kementerian Keuangan, mudah-mudahan bisa keluar minggu ini," kata dia, Rabu (30/4).
Menurut Dede, pembuatan rekening bersama untuk deposito jaminan kesungguhan merupakan syarat yang harus penuhi perusahaan untuk mendapatkan rekomendasi ekspor konsentrat. "Freeport akan mendepositokan dana senilai US$ 100 juta, sudah kami minta ke mereka untuk segera disiapkan untuk dimasukkan ke rekening bersama," imbuhnya.
Selain Freeport, Kementerian ESDM juga telah menggelar dialog dengan PT Newmont Nusa Tenggara terkait penerbitan rekening bersama untuk deposito jaminan kesungguhan. Namun, hingga sejauh ini, belum dipastikan bank nasional mana yang akan menjadi lokasi penempatan dana tersebut.
Dede bilang, mengingat pasokan konsentrat milik Newmont lebih kecil, besaran jaminan kesungguhan yang akan disetorkan juga lebih rendah dibandingkan Freeport. "Jaminan kesungguhan Newmont sekitar US$ 25 juta. Soal bank mana yang dipercaya, kami serahkan kepada perusahaan. Persetujuannya ditetapkan oleh Kementerian Keuangan," ujar dia.
Dede menambahkan, saat ini, pemerintah belum menerbitkan izin ekspor bagi Freeport dan Newmont lantaran Kementerian ESDM masih membahas keterkaitan penurunan tarif bea keluar dengan jaminan kesungguhan secara lintas sektoral. Rencananya, tarif bea keluar dapat turun andaikata progres pembangunan smelter sesuai dengan target yang dibuat.
Perusahaan juga dapat mencairkan deposito jaminan tersebut per satu tahun bilamana targetnya terpenuhi. Namun bila tidak, pemerintah akan memberlakukan tarif bea keluar progresif dan tetap menahan jaminan kesungguhan.
Daisy Primayanti, Juru Bicara PT Freeport Indonesia membenarkan kesiapan Freeport untuk mendepositokan senilai US$ 100 juta di Bank Mandiri. Namun demikian, "Kami masih terus berdiskusi dengan pemerintah dan berharap bisa segera memperoleh izin ekspor," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News