Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - BEIJING/LONDON. Freeport McMoRan diperkirakan akan melanjutkan pengiriman konsentrat tembaga dari Indonesia bulan ini setelah mendapatkan izin ekspor baru, menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut. Sebelumnya, izin ekspor perusahaan ini telah berakhir pada Desember tahun lalu.
Indonesia telah menerapkan pembatasan ekspor bahan mentah guna mendorong perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah melalui pemurnian mineral di dalam negeri.
Meskipun Freeport memiliki kapasitas pemurnian lokal, perusahaan tetap berupaya mengekspor konsentrat tembaga setelah kebakaran di smelter Manyar, Jawa Timur, pada Oktober lalu.
Rencana Pengiriman Konsentrat ke China Dimulai Jumat
Menurut salah satu sumber yang memiliki informasi langsung, Freeport akan mulai memuat kargo yang ditujukan ke China pada Jumat mendatang sambil menunggu lisensi ekspor yang diharapkan terbit sebelum akhir bulan.
Baca Juga: Perdana, Freeport Indonesia Kirim Emas Batangan ke Antam
Sumber kedua juga mengonfirmasi bahwa pengiriman pertama dari tambang Grasberg, tambang tembaga aktif terbesar kedua di dunia, dijadwalkan berangkat pada akhir Februari.
"Penyimpanan konsentrat menjadi masalah besar. Kami perlu mulai mengirimnya," ujar sumber pertama.
Pekan lalu, Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan dukungannya terhadap rencana Freeport untuk melanjutkan ekspor konsentrat tembaga.
Respons PT Freeport Indonesia dan Kementerian Terkait
PT Freeport Indonesia belum memberikan tanggapan resmi terkait pertanyaan mengenai pengiriman tersebut. Namun, seorang juru bicara perusahaan mengatakan bahwa mereka berharap pemerintah akan mengakomodasi rencana ekspor ini.
Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia juga belum memberikan komentar terkait pengiriman tersebut.
Baca Juga: Permintaan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia kepada Freeport Indonesia
Dampak terhadap Pasar Tembaga Global
Pada Januari lalu, Freeport telah menjual kargo konsentrat tembaga dengan ketentuan bahwa kontrak tersebut hanya berlaku jika perusahaan berhasil memperbarui lisensi ekspornya, menurut sumber ketiga yang mengetahui transaksi ini.
Jika ekspor kembali berjalan, hal ini akan membantu mengurangi kelangkaan pasokan konsentrat tembaga yang telah berdampak negatif pada keuntungan smelter global.
Selanjutnya: Menko Airlangga Bertemu CEO EGA, Bahas Kerjasama Produksi Aluminium di Indonesia
Menarik Dibaca: Cari Promo Valentine Day 2025 di Shopee? Berikut Cara Dapat Diskon & Cashback!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News