kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Freeport & Vale sudah direbut, apa lagi yang diincar CEO MIND ID Budi Gunadi Sadikin?


Senin, 14 Oktober 2019 / 16:11 WIB
Freeport & Vale sudah direbut, apa lagi yang diincar CEO MIND ID Budi Gunadi Sadikin?
ILUSTRASI. Direktur Utama MIND ID, Budi Gunadi Sadikin resmi meluncurkan identitas baru pada 17 Agustus 2019.


Reporter: Azis Husaini, Filemon Agung , Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Raksasa, begitu kiranya Mining Industry Indonesia (MIND.ID) saat ini. Bagaimana tidak, setelah membeli 51% saham Freeport Indonesia, kini MIND.ID membeli 20% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO, anggota indeks Kompas100 ini).

Tak berhenti sampai situ, MIND.ID yang anggotanya adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA, anggota indeks Kompas100 ini) juga sedang mengincar lahan tambang batubara milik para kontraktor tambang PKP2B yang kontraknya akan habis.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) dan Inalum meneken perjanjian pendahuluan divestasi

Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno tak menampik bahwa perusahaan tambang milik BUMN yang tergabung dalam holding PT Indonesia Asahan Alumnium (Inalum) saat ini MIND.ID terus didorong untuk bisa menambah cadangan dari setiap komoditasnya. 

Hal itu dilakukan baik melalui akuisisi lahan tambang maupun menyerap saham divestasi. "Salah satu tugas kenapa di-grup-kan (holding) kan untuk menambah cadangan, kalau ada cadangan yang benefit-nya bagus," terangnya beberapa waktu lalu.

Sebagai realisasi, Mining Industry Indonesia (MIND ID) dan PT Vale Indonesia Tbk (PTVI) bersama dengan para pemegang sahamnya, Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM), pada tanggal 11 Oktober 2019 telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan untuk mengambil alih 20% saham divestasi PTVI kepada peserta Indonesia. 

Penandatanganan perjanjian ini adalah langkah awal dimulainya kerja sama strategis jangka panjang antara MIND ID dan PTVI. Perjanjian Pendahuluan ini selanjutnya akan diikuti beberapa perjanjian definitif utama.

Divestasi 20% saham PTVI merupakan kewajiban dari amandemen Kontrak Karya (KK) di tahun 2014 antara PTVI dan pemerintah yang harus dilaksanakan lima tahun setelah amandemen tersebut. 

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) baru menggunakan 39% capex hingga Juni 2019

KK PTVI akan berakhir di akhir 2025 dan dapat diubah atau diperpanjang menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sesuai peraturan perundang-undangan., Pemegang saham PTVI saat ini antara lain VCL sebesar 58,73%, SMM sebesar 20,09% dan publik sebesar 20,49%. 

Pemerintah telah menunjuk PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), sebagai Holding Industri Pertambangan yang saat ini telah memiliki identitas baru sebagai MIND ID, untuk mengambil saham divestasi PTVI. 

Langkah ini sesuai dengan mandat MIND ID untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia dan mendorong hilirisasi industri pertambangan nasional.

“Partisipasi MIND ID di perusahaan tambang kelas dunia, seperti Vale Indonesia (Brazil) dan Freeport Indonesia (Amerika), merupakan bukti keberhasilan Indonesia dalam menjaga dan menarik investasi perusahaan global ke industri pertambangan nasional,” ujar Group CEO MIND ID Budi G. Sadikin, dalam siaran pers hari ini.

Melalui kepemilikan 20% saham di PT Vale Indonesia Tbk., dan 65% saham di PT Aneka Tambang Tbk., MIND ID memiliki akses terhadap salah satu cadangan dan sumberdaya nikel terbesar dan terbaik dunia.

Baca Juga: Saham TINS (PT Timah) naik tipis, menyusul kabar penurunan ekspor

Ke depannya akses ini secara strategis akan mengamankan pasokan bahan baku untuk industri hilir berbasis nikel di Indonesia; baik hilirisasi industri nikel menjadi stainless steel, maupun hilirisasi industri nikel menjadi baterai kendaraan listrik.

Akses ini juga akan mempercepat program hilirisasi industri nikel domestik, yang akan menghasilkan produk hilir dengan nilai ekonomis hingga 4-5 kali lipat lebih tinggi dari produk hulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×