kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Frekuensi Penerbangan Garuda Indonesia (GIAA) Meningkat


Minggu, 14 Agustus 2022 / 19:26 WIB
Frekuensi Penerbangan Garuda Indonesia (GIAA) Meningkat
ILUSTRASI. Kontan/Aulia Fitri -- Garuda Indonesia Siapkan 14 Pesawat Untuk Penerbangan Haji 2018 - Suasana Kick Off Penerbangan Haji 2018


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengklaim telah mencatatkan kenaikan frekuensi penerbangan komersial (penumpang umum) terjadwal. Manajemen GIAA menyebutkan, rata-rata frekuensi penerbangan Garuda Indonesia di bulan Agustus 2022 mencapai sebesar 850 penerbangan, naik 32% dibanding rata-rata frekuensi bulan Juni 2022.

Direktur Utama GIAA, Irfan Setiaputra mengatakan, kinerja GIAA memang membaik belakangan.

“Selama proses PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang), mungkin setelah proses PKPU, kami menunjukkan perbaikan kinerja kami, dan kami sangat optimis untuk menyongsong beberapa bulan sampai akhir tahun ini maupun untuk tahun ke depan karena kami punya business plan yang sangat solid,” ujar Irfan dalam acara konferensi pers yang digelar usai RUPSLB, Jumat (12/8).

Sedikit informasi, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengesahkan persetujuan rencana perdamaian PKPU pada 27 Juni 2022 lalu. Pengesahan tersebut sesuai dengan dukungan mayoritas dari para kreditur berdasarkan agenda pemungutan suara atau voting yang berlangsung pada Jumat (17/06).

Baca Juga: Uni-Charm (UCID) Berupaya Perkuat Kinerja Melalui Produk-Produk Baru

Sejumlah penyelesaian kewajiban usaha yang tertuang dalam rencana perdamaian tersebut ialah terkait penyelesaian kewajiban usaha melalui arus kas operasional, konversi nilai hutang menjadi ekuitas, modifikasi ketentuan pembayaran baru jangka panjang dengan periode tenor tertentu, hingga penawaran instrumen restrukturisasi baik dalam bentuk surat utang baru maupun ekuitas. 

Sambil mengawal tindak lanjut rencana perdamaian, GIAA tengah gencar memperbaiki kinerja. Belakangan ini, Garuda Indonesia melakukan penambahan frekuensi penerbangan, khususnya pada rute-rute penerbangan dengan kinerja positif. Upaya ini dilakukan beriringan dengan optimalisasi cost structure dan restrukturisasi kinerja.

Irfan tidak merinci seperti apa proyeksi ataupun target kinerja keuangan yang ingin GIAA kejar melalui upaya-upaya ini. Sepanjang Januari-Maret 2022 lalu, GIAA membukukan pendapatan usaha sebesar US$ 350,15 juta menurut laporan keuangan interim perusahaan, susut tipis 0,82% dibanding realisasi pendapatan usaha GIAA periode Januari-Maret 2021 yang mencapai US$ 353,07 juta.

Meski begitu, rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih GIAA menyusut 41,54% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi US$ 224,66 juta di Januari-Maret 2022. Sebelumnya, GIAA membukukan rugi bersih sebesar US$ 384,34 juta di Januari-Maret 2021.

Baca Juga: Erajaya (ERAA) dan Nokia Umumkan Kerja Sama Produksi Feature Phone

Hal ini terjadi seiring penurunan beban usaha GIAA. Tercatat, beban usaha GIAA menurun 25,04% yoy dari semula US$ 702,17 juta di Januari-Maret 2021 menjadi US$ 526,33 juta di Januari-Maret 2022.

“Penurunan beban usaha tersebut terimplementasikan pada sejumlah lini beban seperti biaya operasional penerbangan, pemeliharaan-perbaikan, umum-administrasi, beban bandara, pelayanan penumpang, operasional hotel, transportasi dan jaringan,” ujar Manajemen GIAA dalam keterangan tertulis (11/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×