Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Seiring dengan semakin membaiknya proses evakuasi dan rehabilitasi gempa di Padang, Sumatera Barat, jumlah frekuensi penerbangan ke Bandara Internasional Minangkabau ikut berkurang.
Juru Bicara Departemen Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan, frekuensi penurunan penerbangan sudah terasa sejak mencapai puncaknya pada Jum'at pekan lalu. "Sekarang sudah mulai berkurang. Tadinya ada 80 kali penerbangan per hari, saat ini hanya sekitar 70 kali," kata Bambang, Kamis (8/10).
Berkurangnya frekuensi penerbangan ke Padang tersebut, juga diketahui dari menurunnya jumlah pengajuan izin penerbangan ekstra. Menurut Direktur Angkutan Udara Departemen Perhubungan Tri S. Sunoko, saat ini maskapai hanya mengajukan izin penerbangan ekstra sebanyak tiga kali. "Padahal sehari setelah gempa Departemen Perhubungan mengeluarkan 12 izin penerbangan ekstra," jelasnya.
Tri merinci, sejak 1 Oktober sampai 7 Oktober 2009, jumlah penerbangan ekstra untuk pesawat reguler tercatat sebanyak 64 kali. Selanjutnya, diikuti oleh penerbangan pesawat carteran domestik sebanyak 43 kali dan maskapai internasional 39 kali. "Garuda Indonesia bahkan sempat menambah 10 penerbangan pada hari kedua setelah gempa. Tapi secara keseluruhan, penerbangan paling banyak terjadi dua dan tiga hari yang lalu," tandas Tri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News