kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

FSRU Lampung terima 1 kargo LNG dari Tangguh


Senin, 04 April 2016 / 12:12 WIB
FSRU Lampung terima 1 kargo LNG dari Tangguh


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Fasilitas Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Lampung milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) telah menerima satu kargo LNG (Liquefied Natural Gas/gas bumi cair) dengan kapasitas sekitar 137.700 meter kubik dari Kilang LNG Tangguh, Papua. LNG tersebut telah  merapat ke FSRU Lampung pada Sabtu (2/4) pagi lalu.

Penerimaan satu kargo LNG ke FSRU Lampung dari Kilang LNG Tangguh pada awal April ini merupakan bagian dari 1,1 juta meter kubik LNG yang akan diterima FSRU Lampung hingga akhir tahun 2016.

“Sementara ini juga sedang berlangsung negosiasi untuk mendapatkan kargo tambahan dari sumber lain,” kata Direktur Utama PT PGN LNG Indonesia, Mugiono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/4).

Mugiono menjelaskan keberadaan FSRU Lampung ini akan sangat mendukung pemenuhan kebutuhan energi nasional untuk Indonesia bagian Barat dan Indonesia bagian Tengah.  Seperti diketahui, produksi minyak dan gas bumi di Indonesia bagian Barat saat ini cenderung menurun.

Dengan diterimanya LNG di FSRU Lampung tersebut maka PGN bisa memperkuat pasokan gas bumi khususnya untuk pelanggan di Jawa Bagian Barat dan Sumatera Bagian Selatan. Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup menambahkan bahwa selain untuk memenuhi kebutuhan gas bumi bagi pelanggan eksisting seperti industri, komersial, UKM dan rumah tangga, keberadaan FSRU Lampung juga untuk mendukung sektor kelistrikan.

“FSRU Lampung siap untuk mendukung proyek listrik 35.000 megawatt (MW) yang digagas Presiden Joko Widodo, utamanya yang berada di Jawa bagian Barat dan Sumatera Bagian Selatan” kata Heri.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, dalam proyek listrik 35.000 MW, sekitar 13.432 MW pembangkit listriknya akan menggunakan bahan bakar gas. Total gas yang diperlukan sekitar 1.009 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). 

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di proyek listrik 35.000 MW antara lain adalah PLTGU Jawa 1 1600 MW, PLTGU Jawa-Bali 3 Peaker 500 MW, PLTGU Muara Karang (peaker) 500 MW, PLTGU Jawa 2 (Tanjung Priok) 800 MW, PLTMG Belitung V 30 MW, PLTMG Bangka Peaker 100 MW, PLTMG Tanjung Pinang II 30 MW, PLTMG Bengkalis 18 MW, PLMG MPP Kaltim 30 MW, PLTGU Sulsel Peaker 450 MW dan banyak lagi lainnya.

Selain FSRU Lampung, PGN juga mengembangkan Mini LNG Sea Transportation (kapal mini LNG) yang akan membawa LNG dari FSRU Lampung ke pembangkit listrik yang berada di berbagai pulau antara lain di sekitar Sumatera, Kalimantan dan wilayah lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×