Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Melihat permintaan produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tetap tumbuh di pasar domestik, membuat PT Fujitsu Indonesia bertekad memperbesar penetrasi ke pasar korporasi.
Sektor manufaktur dan jasa keuangan akan menjadi fokus pengembangan pasar Fujitsu di 2013 ini. Terutama bagi perusahaan multinasional yang menanamkan modal di Indonesia. "Ini sesuai dengan kebijakan Fujitsu global," kata Achmad Sofwan, Direktur Utama PT Fujitsu Indonesia kemarin di Jakarta.
Lantaran berasal dari Jepang, Fujitsu akan menyasar perusahaan multinasional asal Jepang. Maklum, Jepang adalah investor terbesar kedua yang masuk ke Indonesia setelah Singapura.
Salah satu produk yang menyasar segmen korporasi adalah server. Kebetulan, Fujitsu sudah memasarkan server Fujitsu M10 yang memakai sistem operasi Oracle Solaris.
Sebelumnya, Fujitsu sudah melansir Primergy CX 400 S1 Multi-Node bulan lalu. Fujitsu mengklaim server ini bisa menekan biaya dan operasional perusahaan pemakai.
Untuk pasar korporat kelas menengah, Fujitsu akan memperkuat jaringan value-added partner. Saat ini, Fujitsu memiliki tiga distributor dan 15 mitra yang membidik segmen menengah di lima kota. "Sehingga mereka bisa melengkapi penawaran produk infrastruktur kami," ujarnya.
Sementara untuk pasar ritel khususnya perangkat keras, Achmad menilai pasar ini sudah cukup penuh sesak dengan persaingan yang ketat. Sehingga langkah fokus ke pasar korporat bisa menjadi jalan keluar untuk mencatatkan pertumbuhan pendapatan di atas pertumbuhan pasar TIK dalam negeri.
Untuk tahun ini, Fujitsu Indonesia menargetkan pendapatan bisa tumbuh di kisaran 17% hingga 20%. Pertumbuhan ini, ia klaim lebih tinggi ketimbang pertumbuhan pasar TIK nasional yang mencapai 16% saban tahun.
Sayang Achmad masih enggan membocorkan kinerja Fujitsu Indonesia. Namun, yang pasti, selama tahun fiskal 2012 (Maret 2011-April 2012), secara global Fujitsu mencatatkan pendapatan sekitar US$ 54 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News