kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.280   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Gabung BRICS, Wamen ESDM Sebut Peluang Ekspor Minerba Terbuka Lebar


Kamis, 09 Januari 2025 / 14:48 WIB
Gabung BRICS, Wamen ESDM Sebut Peluang Ekspor Minerba Terbuka Lebar
ILUSTRASI. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung melihat Indonesia berpotensi memanfaatkan peluang dari akses pasar besar di negara anggota BRICS


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang menganalisis dampak keanggotaan Indonesia di BRICS terhadap sektor mineral dan batubara (minerba) yang sebagian besar berorientasi ekspor.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, Indonesia berpotensi memanfaatkan peluang dari akses pasar besar di negara-negara anggota BRICS, seperti China dan India, yang memiliki populasi signifikan.

Meski demikian, Yuliot menegaskan kajian mendalam terkait dampaknya masih dilakukan.

“Dengan kita masuk BRICS itu adalah dalam rangka pemanfaatan pasar itu kan untuk pasar ekspor seperti India, China, kan mereka populasinya cukup besar, potensi pasar besar," kata Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (8/1).

Baca Juga: Soal Permen ESDM 1/2025 tentang Participating Interest, Ini Kata Pengamat

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah mengumumkan secara resmi bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS, Selasa (7/1).

Dalam keanggotaan ini, Indonesia berharap dapat memperkuat kerja sama Selatan-Selatan dan mengadvokasi kepentingan negara-negara Global South dalam forum internasional.

Keanggotaan Indonesia dalam BRICS diumumkan secara resmi oleh Brasil, pemegang presidensi BRICS 2025, pada awal Januari.

Pemerintah Brasil menyatakan bahwa Indonesia, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, memiliki pandangan yang sejalan dengan BRICS dalam hal reformasi institusi global dan penguatan hubungan di antara negara-negara Global South.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×