kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gaet milenial, pengembang wajib siapkan harga properti dibawah Rp 1 miliar


Minggu, 13 Januari 2019 / 17:41 WIB
Gaet milenial, pengembang wajib siapkan harga properti dibawah Rp 1 miliar


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak setahun belakangan, banyak pengembang properti hunian mulai menyasar segmen milenial yang memiliki demand paling besar. Namun daya beli milenial memang terbatas pada properti hunian yang memiliki harga terjangkau bagi pendapatan mereka.

Panangian Simanungkalit, Pengamat Properti menyampaikan demand terbesar pasar properti tahun ini berada dikisaran umur 23 tahun hingga 40 tahun. Menurutnya, dengan income milenial saat ini, demand terbesar masih menyasar properti hunian dibawah Rp 1 miliar.

“Sekarang ini, tahun 2019 pasar akan didominasi hampir 80% oleh end user dari kalangan milenials atau segmen menengah ke bawah Rp 1 miliar,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (11/1).

Di rentang usia tersebut, lebih menyukai properti yang fungsional, efisien, praktis, desain kasual dan harga yang terjangkau. Tak hanya rumah tapak, demand terhadap apartemen juga paling banyak datang dari segmen milenial dengan spesifikasi yang hampir sama.

“Jadi pengembang harus berinovasi dari berbagai aspek, mulai dari desain, harga, term pembayaran bisa cash bertahap atau KPR untuk menyesuaikan kebutuhan para end user dari kalangan milenial tersebut,” lanjutnya.

Anton Sitorus, Head of Research Savills Indonesia menyampaikan sejak setahun terakhir memang pengembang mulai melirik segmen milenials. Namun supply dan demand terhadap harga yang dicari oleh milenials belum banyak, karena masih banyak pengembang yang menjual produknya diatas Rp 1 miliar.

Kendati demikian, saat ini ada beberapa perusahaan BUMN yang sudah melihat segmen tersebut dengan menyediakan hunian yang sesuai dengan income generasi milenials. Yang jelas, beberapa tahun ke depan kebutuhan perumahan di segmen tersebut akan semakin besar.

“Memang kalau dari produk-produk yang ditawarkan pengembang swasta itu tidak terlalu banyak (untuk milenials) karena harga yang ditawarkan sudah diatas itu. Memang ada yang harganya masih masuk dalam income milenials tadi tetapi tak banyak,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×