kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Gagal, Fadel Minta Dipasena Dijual


Jumat, 05 Februari 2010 / 11:26 WIB
Gagal, Fadel Minta Dipasena Dijual


Reporter: Asnil Bambani Amri, Danto, Raymond Reynaldi, Ewo | Editor: Test Test

JAKARTA. Macetnya revitalisasi tambak udang PT Aruna Wijaya Sakti (eks Dipasena Citra Darmaja) di Lampung mendapat sorotan tajam pemerintah. Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menilai, PT Central Proteinaprima Tbk (CP Prima) telah gagal merevitalisasi tambak udang terbesar di Asia Tenggara tersebut.

"Saya tidak melihat mereka punya keberanian untuk berinvestasi lagi memproduksi udang," terang Fadel, Rabu malam (3/2). Mantan Gubernur Gorontalo itu pun pesimistis CP Prima mampu mendongkrak produksi udang sesuai kontrak kepada pemerintah saat mereka mengakuisisi Dipasena melalui PT Perusahaan Pengelola Aset, medio 2007 silam.

Semula, pemerintah memang berniat langsung mengambil alih Dipasena. Cuma, hal itu sulit dilakukan lantaran Dipasena sudah dikuasai perusahaan swasta. Fadel pun meminta CP Prima mencari investor baru untuk mengelola Dipasena. "Harus ada yang mengambil alih, baru ada harapan. Kalau tidak akan sulit," tegasnya. Yang seru, ia membeberkan, beberapa investor berminat dan akan mengajukan penawaran untuk mengambil alih Dipasena.

Tapi, Fadel enggan membeberkan identitas investor itu. Yang jelas, mereka telah bernegosiasi dengan pemilik tambak yang sekarang. "Mereka (CP Prima) saya kira mau menjual dan mereka sudah ada pembicaraan," ujarnya.

Sejumlah Sumber KONTAN membisikkan, Keluarga Sampoerna dan pemilik lama Dipasena, Sjamsul Nursalim berminat mengajukan penawaran. "Mungkin tahun depan ganti kepemilikan," cetus sumber itu. Kabar lain menyebutkan, Al Njoo, kolega Hasyim Djojohadikusumo di Grup Tirtamas Majutama juga punya minat serupa.

Konon, Sampoerna akan masuk ke Dipasena melalui PT Sampoerna Agro Tbk. Keluarga Sampoerna mengincar Dipasena karena macetnya obligasi Red Dragon Pte Ltd, salah satu pemegang saham CP Prima senilai US$ 200 juta. Sampoerna salah satu pembeli obligasi itu.

Tapi, Corporate Communication CP Prima Fajar Reksoprodjo langsung menepis kabar ini. "Tidak ada niat perusahaan menjual Dipasena. Itu hanya isu. Tujuan kita investasi jangka panjang," tegasnya. Eka Darmajanto Kasih, Direktur Utama Sampoerna Agro juga membantah perusahaanya akan membeli Dipasena. "Kita harus belajar dulu soal udang. Tapi, saya tidak tahu jika perusahaan Sampoerna yang lain," ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Red Dragon, Edward Lontoh, dan Konsultan Keuangan keluarga Sampoerna, Lin Chi Wei mengaku belum tahu kabar ini. Cuma, ia memastikan Sampoerna tidak memiliki obligasi Red Dragon. Pengacara Sjamsul, Maqdir Ismail juga mengaku belum mendengar kabar kliennya bakal kembali ke Dipasena. Toh, siapa pun pembelinya, Fadel berharap, Dipasena segera beroperasi agar tambahan produksi udang 150.000 ton per tahun bisa terealisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×