kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gaikindo: Penjualan otomotif tahun 2020 hanya tumbuh tipis


Rabu, 06 November 2019 / 22:47 WIB
Gaikindo: Penjualan otomotif tahun 2020 hanya tumbuh tipis
ILUSTRASI. Suasana penjualan mobil dalam pameran Mandiri Tunas Finance (MTF) Autofiesta 2019 di Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/10/2019). Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi target penjualan mobil hingga akhir 2019, da


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan penjualan otomotif di tahun 2020 bisa berpotensi tumbuh tipis sebesar 5% dibanding tahun ini.

Co-Chairman I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto mengatakan bahwa dengan asumsi penjualan sebanyak 1 juta unit, maka penjualan di tahun depan bisa mencapai 1,05 juta unit. Optimisme ini didasarkan pada kondisi perekonomian dalam negeri tahun depan yang diyakini akan lebih baik dibanding tahun ini.

"Diharapkan pertumbuhan ekonomi dapat (tumbuh) diatas 5%, pembangunan Infrastruktur akan terus dilaksanakan, pendapatan per kapita dapat meningkat, dan seterusnya," jelas Jongkie kepada Kontan.co.id (01/11).

Meski demikian, optimisme yang sama agaknya tidak dijumpai pada PT Toyota Astra Motor (TAM). Executive General Manager TAM, Fransiscus Soerjopranoto memperkirakan bahwa penjualan mobil pada tahun depan akan tidak akan lebih baik ketimbang tahun ini.

Baca Juga: Pembiayaan mobil bekas menurun, ini kata APPI

Pria yang akrab dengan sapaan Soerjo ini mengatakan bahwa prediksi penjualan mobil sangat dipengaruhi oleh variabel di beberapa level, termasuk di antaranya fenomena-fenomena yang berada di tingkat global. Oleh karenanya,  tidak bisa didasarkan pada asumsi pertumbuhan ekonomi dalam negeri semata. 

Ia mencontohkan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini yang diprediksikan di atas 5% misalnya, belum mampu mengerek penjualan otomotif di dalam  negeri. Sebaliknya penjualan ritel mobil (penjualan dari diler ke pembeli) justru diproyeksikan hanya akan mencapai 1 juta unit tahun ini.

Soerjo mengakui bahwa momentum politik berupa pemilihan umum bisa jadi menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi perlambatan penjualan otomotif tahun ini.

Meski begitu, telah berlalunya tahun politik diprediksi tidak serta merta membuat penjualan mobil tahun depan akan menjadi lebih baik lantaran adanya risiko lain berupa resesi global.

Baca Juga: Chevrolet obral mobil sampai Rp 80 juta jelang stop jualan, berikut daftarnya

Meski demikian, Soerjo mengatakan bahwa TAM belum memiliki rencana untuk merubah target penguasaan pasar di tahun depan. “TAM berusaha menjaga market share di atas 30%, berapapun market-nya,” tutur Soerjo kepada Kontan.co.id (06/11). 

Asal tahu saja, saat ini Toyota merupakan brand dengan penguasaan pasar paling besar. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan ritel Toyota di sembilan bulan pertama 2019 mencapai 239.417 unit,turun sedikit sekitar 8,6% bila dibandingkan angka penjualan tahun lalu, yakni sebesar 261.801 unit di periode yang sama. 

Capaian ini menjadikan Toyota sebagai brand dengan penguasaan pasar terbesar saat ini. Sepanjang Januari - September, sebagian besar penjualan TAM masih masih didominasi oleh penjualan segmen multipurpose vehicle (MPV). 

Mengacu kepada data internal TAM, penjualan ritel Avanza, Rush, Kijang Innova dan Calya mencapai sebesar 179.200 unit secara total di kuartal III. Perinciannya yakni Avanza (57.400 unit), Rush (42.200 unit), Kijang Innova (39.000 unit), dan Calya (40.600 unit).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×