kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.174.000   10.000   0,46%
  • USD/IDR 16.725   32,00   0,19%
  • IDX 8.127   1,36   0,02%
  • KOMPAS100 1.130   -0,26   -0,02%
  • LQ45 809   -1,81   -0,22%
  • ISSI 283   0,94   0,33%
  • IDX30 425   -0,23   -0,05%
  • IDXHIDIV20 486   -3,35   -0,69%
  • IDX80 124   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 133   -0,20   -0,15%
  • IDXQ30 134   -0,98   -0,73%

Gaikindo Prediksi LCGC Mampu Bertahan dari Persaingan dengan Mobil Listrik


Rabu, 24 September 2025 / 16:58 WIB
Gaikindo Prediksi LCGC Mampu Bertahan dari Persaingan dengan Mobil Listrik
ILUSTRASI. Karyawan pemasaran melayani pelanggan di salah satu sub-diler mobil Daihatsu di Jakarta, Senin (7/10/2024). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/07/10/2024. Gaikindo) mencatat selama Januari–Agustus 2025, penjualan wholesales LCGC turun hingga 32,4% secara year-on-year (yoy) menjadi 81.256 unit.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Di tengah pertumbuhan penjualan kendaraan elektrifikasi alias mobil listrik, pasar Kendaraan Bermotor Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau Low Cost Green Car (LCGC) justru mulai lesu. 

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat selama Januari–Agustus 2025, penjualan wholesales LCGC turun hingga 32,4% secara year-on-year (yoy) menjadi 81.256 unit. 

Di sisi lain, dalam periode yang sama penjualan battery electric vehicle (BEV) dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) berhasil naik signifikan masing-masing sebesar 120,50% yoy menjadi 51.191 unit dan 2.492,53% yoy menjadi 2.774 unit. 

Baca Juga: Suzuki Access 125 Resmi Meluncur di IMOS 2025, Intip Spesifikasinya!

Pun, masih dalam periode yang sama, penjualan hybrid vehicle (HEV) berhasil tumbuh 10,48% yoy menjadi 40.514 unit. 

Menurut Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto, segmen LCGC saat ini memang tertekan persaingan dengan mobil-mobil di range harga terjangkau, baik itu BEV, HEV, ataupun PHEV. 

“HEV dan PHEV menjadi saingan utama karena harganya lebih terjangkau dibandingkan BEV,” kata Jongkie kepada Kontan, Rabu (24/9/2025). 

Dengan level pendapatan per kapita Indonesia yang pada 2024 saja masih berada di bawah US$ 5.000, mobil memang masih menjadi barang mewah bagi masyarakat. Maka, tak heran jika faktor harga masih memainkan peran besar dalam keputusan pembelian mobil. 

Apalagi, saat ini pemerintah juga tengah masif mendorong pengurangan penggunaan bahan bakar minyak alias BBM sebagai langkah untuk menekan polusi. 

Namun begitu, LCGC punya peluang bertahan dengan risiko kenaikan harga BEV pada 2026 mendatang, menyusul absensi insentif bagi BEV CBU (completely built-up) tahun depan. Jongkie meyakini hal itu. 

“LCGC masih bisa bertahan walaupun akan kehilangan pangsa pasar,” sebutnya. 

Baca Juga: Suzuki Luncurkan Skutik Retro Modern Access 125 di IMOS 2025, Harga Rp 25,5 Juta

Selanjutnya: AMMAN Raih Penghargaan PRISMA, Bukti Komitmen Kuat pada HAM dan Keberlanjutan Bisnis

Menarik Dibaca: Apa itu Quiet Covering dalam Dunia Kerja? Sering Dilakukan Gen Z

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×