Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA, Seiring bertambahnya popularitas kripto di mata awam, pengaplikasian teknologi blockchain lainnya pun kini semakin marak. Tidak hanya NFT yang marak di Indonesia karena kasus Ghozali Everyday, GameFi Play to Earn pun kini semakin diminati khususnya bagi para penggiat game.
CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengatakan bahwa konsep dari GameFi ini berbeda dengan game pada biasanya. Selain karena Gamefi ini berjalan di atas teknologi blockchain, GameFi juga memiliki keuntungan khususnya bagi penggiat game.
"Berbeda dengan game pada biasanya yang mengadopsi konsep Pay to Play, dimana gamer yang hendak mendapatkan senjata, item, fitur, skin, dan lain-lain harus merogoh kocek yang cukup dalam dan membayarnya menggunakan kartu kredit ataupun metode pembayaran lain," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (6/5).
Baca Juga: Memahami Smart Contract, Teknologi Masa Depan untuk Transparansi Aset
Dia menambahkan, jika para gamer ini memainkan GameFi yang mengadopsi konsep dari Play to Earn, penggiat game justru yang diuntungkan karena mendapatkan sejumlah reward atau bonus yang didapat dari kenaikan level, gamer yang sanggup untuk menyelesaikan suatu task, Ataupun bonus karena memenangkan suatu pertandingan. Gamer akan mendapatkan nominal bonus berbentuk kripto yang mana kripto tersebut pun bisa diperjualbelikan melalui crypto exchange.
GameFi sendiri juga berhubungan dengan non-fungible token (NFT), dimana Ada banyak item yang bisa diperjualbelikan di marketplace NFT seperti OpenSea dan lainnya. Karena Game Fi ini disupport oleh teknologi blockchain, maka segalanya cukup transparan termasuk kepemilikan aset digital dimana para pemain dapat mentrace kepemilikan aset yang ada di game tersebut.
Pada tahun 2021 saat kripto sedang memasuki fase bullish, industri GameFi sangat berpotensi bagus. Terlebih saat itu banyak sekali investor institusi banyak terjun ke kripto. Potensi GameFi pun di masa mendatang saya prediksi sangat besar. Bahkan mungkin Perusahaan game ternama seperti Sony, Activision, Electronic Arts, dan lainnya bisa saja terjun ke dunia GameFi.
"Ini yang membuat ekosistem GameFi ini akan semakin ramai dan secara tidak langsung awareness terhadap GameFi juga akan semakin luas," jelas Oscar.
Baca Juga: Ethereum Shapella Diluncurkan, Ini Perbedaan yang Bakal Dirasakan Investor
Indodax selaku crypto exchange memperjualbelikan token gaming seperti Axie Infinity (AXS), Sandbox (SAND), Stepn (GMT). Dilihat secara market Indodax, token AXS pernah mendapatkan kenaikan sebesar 69% dengan perbandingan dari tanggal 1 Januari 2023-1 Februari 2023.
Token SAND pernah mendapatkan kenaikan sebesar 124% dengan perbandingan dari tanggal 1 Januari 2023-7 Februari 2023. Sandbox (SAND) bertengger di urutan ke 46 berdasarkan CoinMarketCap dan Axie Infinity (AXS) bertengger di urutan ke 56. Ini menandakan bahwa kedua token gaming ini cukup likuid dan kita bisa melihat bahwa potensi GameFi cukup cerah di depan.
"Tidak hanya token ini, di Indodax juga kami menjual token gaming buatan anak bangsa seperti DuckieLand (MMETA) ataupun VC Gamers (VCG) yang sudah listing tahun lalu. Token game baik itu buatan luar maupun lokal bisa diperjualbelikan oleh para member di market Indodax. Tidak hanya menjadi market token game luar, selalu pelaku industri saya juga ingin mendorong pertumbuhan token game dalam negeri", tambah Oscar.
Meskipun masa depan dari konsep GameFi Play to Earn ini cukup cerah nyatanya industri ini cukup mengalami beberapa tantangan salah satunya terkait tujuan memainkan permainan ini.
"Kadang para gamer hanya berfokus untuk mendapatkan reward kripto yang dihasilkan dari game ini. Jadi tujuannya memang sudah berbeda dengan memainkan game konvensional pada umumnya. Apalagi di tahun lalu saat kripto sedang memasuki fase bearish, keinginan orang orang untuk memainkan GameFi ini cenderung menurun karena harga kripto saat itu sedang anjlok."
"Jadi memang cukup berkesinambungan antara harga kripto dengan GameFi ini. Ditambah karena para gamer yang hanya berfokus pada reward kripto, kadang game seperti ini kurang sustain. Berbeda dengan game konvensional lainnya yang sudah ada dari dulu bahkan sudah menelurkan sampai berbagai edisi namun tetap exist sampai sekarang, saya berharap game ini pun dapat bernasib sama dimana para pemainnya juga bisa bermain secara jangka panjang," tambahnya.
Baca Juga: Ada Short Squeeze, Pasar Kripto Masih Tertekan
Oscar tetap optimis bahwa GameFi konsep play-to-earn ini akan tetap diminati oleh para gamer. Bahkan Oscar yakin dengan semakin mature nya ekosistem blockchain, metaverse, NFT dan lain sebagainya di masa mendatang, dapat membantu perkembangan Game Fi Play to earn ini agar semakin take off.
"Bahkan saya juga memprediksi para developer game konvensional yang sudah punya nama besar di industri game bisa membuat game dengan konsep ini. Atau bahkan developer GameFi bisa menggandeng game ternama untuk melengkapi kekurangan yang ada di game konvensional pada umumnya seperti token kripto yang bisa dipakai untuk membeli fitur yang ada, ataupun penjualan aset melalui teknologi blockchain yang dirasa jauh lebih aman dan transparan serta unik dan gampang di trace," tutup Oscar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News