Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pos Indonesia (Persero) bekerjasama dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) melalui anak perusahaannya, PT Bina Karya (Persero) akan berkolaborasi dalam mengelola logistik di kawasan IKN.
“Tanggal 18 Januari kita resmi di IKN, kita mulai mengelola logistik di IKN, karena di IKN perlu logistics service. Dan tanggal 20 Januari, kita kick off mulai ngangkut logistiknya BUMN, kargonya BUMN,” ungkap Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi dalam acara konferensi pers di kantor Perum Bulog, Kamis (11/01).
Baca Juga: PT Pos Indonesia Targetkan Peningkatan Market Share pada Tahun Ini
Sebelumnya, PT Pos memang telah ditunjuk untuk dapat memimpin serta mengkonsolidasikan sektor BUMN logistik untuk membangun ekosistem logistik nasional.
“Jadi, ada 37 anak perusahaan BUMN yang bergerak di bidang logistik. Kami, beserta 37 anak usaha BUMN ini akan bekerja sama mengelola BUMN logistik, jadi logistik di BUMN dulu,” ungkap Faizal.
Selain menjadi pemimpin dalam transformasi sektor logistik BUMN, Faizal menambahkan PT Pos juga akan bertanggung jawab atas servis logistik di wilayah IKN.
“Jadi kan bertahap, contohnya dari Kementerian PUPR, nah inikan pasti ada barang pindahan, nanti kita selesaikan. Di IKN ini ada ring 1, 2, 3 dan akan dibentuk kawasan logistik bekerjasama dengan Bina Karya,” jelasnya.
Baca Juga: Pos Indonesia Menargetkan BLT El Nino Tersalurkan 97% Dalam Tiga Hari
Tak hanya barang-barang terkait jasa pindahan, nantinya PT Pos juga akan mengurus terkait barang-barang atau logistik impor di IKN.
“Ini program jangka panjang soalnya, program 25 tahun, jadi jangan sampai mengecewakan pemberi kerja, dalam hal ini Otorita,” katanya.
Di samping itu, pada tahun ini PT Pos akan melakukan 3 transformasi besar.
“Yang pertama transformasi bisnis, perubahan kita menjadi logistik service, jadi itu sudah transformasi kita sekaligus penugasan dari Menteri BUMN,” katanya.
Yang kedua adalah transformasi proses, terkait digitalisasi dan otomatisasi.
“Yang ketiga transformasi human capital, karena the main engine di Indonesia adalah people, kalau disebut dengan human capital ini ada budaya, organisasi dan ada kompetensi,” ungkapnya.
Baca Juga: Pemerintah Kembali Salurkan Bantuan Beras Kepada 22 Juta Penerima
Faizal juga menjelaskan, hingga saat ini PT Pos memiliki empat portofolio bisnis.
“Satu, logistics services, dua kurir servis atau parcel, yang ketiga jasa keuangan yang kita sebut jasa keuangan non inklusi dan yang keempat properti servis,” ungkapnya.
PT Pos hingga saat ini juga telah memiliki hampir 3 ribu titik properti yang tersebar di Indonesia.
“Jadi harus kita leveling dengan bekerjasama dengan berbagai pihak, bisa dibikin cafe, creative hub seperti Post Block, dan lain-lain,” jelas Faizal.
Dari semula bisnis yang heavy atau berat di kurir service PT Pos akan bertransformasi menjadi logistics service.
“Tetap, logistics service diharapkan bisa memberi kontribusi terbesar bagi PT Pos, disamping 3 portofolio yang lainnya,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News