Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beam Mobility, perusahaan mobilitas mikro terbesar di Asia Pasifik, menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Kota Semarang untuk meluncurkan layanan sepeda elektrik di Kota Semarang.
MoU ini ditandatangani oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi dan VP Public Affairs Beam Mobility Holdings Isabelle Neo. Pemkot Semarang menempatkan antisipasi perubahan iklim sebagai prioritas utama dan melihat bahwa emisi dari kendaraan bermotor menyumbang 10% dari emisi global.
Pemkot Semarang juga melihat bahwa mikromobilitas listrik sebagai sarana untuk menggantikan perjalanan singkat mobil dan mengubah Semarang menjadi kota yang lebih bersih, aman, dan menyenangkan. Untuk itu, Pemkot Semarang bermitra dengan Beam Mobility dalam meluncurkan armada ebike terbaru Beam, yani Beam Rover di Semarang.
Baca Juga: Ilectra Motor Group (IMG) Fokus Membesarkan Merek Motor Listrik ALVA
Beam telah mengoperasikan layanan e-scooter dan e-bike berbagi di lebih dari 40 kota di berbagai negara seperti Australia, Selandia Baru, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, dan Turki. Indonesia menjadi negara pertama yang mengoperasikan layanan armada terbaru ebike milik Beam, yaitu Beam Rover.
Hendrar Prihadi menyampaikan, Semarang terus dihadapkan dengan permasalahan kualitas udara yang kurang baik. Salah satu solusi yang pemerintah hadirkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan opsi mobilitas mikro elektrik yang sudah terbukti di berbagai negara lain. Transportasi mobilitas mikro ini menjadi opsi untuk transportasi yang efisien dan rendah emisi.
"Kolaborasi dengan Beam merupakan persembahan kepada masyarakat Semarang. Kami berharap secara perlahan masyarakat dapat meninggalkan gaya hidup berkendara singkat dan mulai menggunakan transportasi mobilitas mikro elektrik untuk melengkapi perjalanan mereka,” ungkap dia dalam siaran pers, Sabtu (24/9).
Baca Juga: Astra Honda Motor (AHM) Berpartisipasi dalam Rangkaian Acara G20
Berdasarkan data historis IQair dari tahun 2017 hingga 2021, dengan konsentrasi rata-rata tahunan PM2,5 kualitas udara Semarang melebihi 5 hingga 10 kali dari batas yang ditetapkan WHO. Di sisi lain, saat ini strategi mobilitas mikro elektrik menjadi tren alternatif yang dipilih oleh berbagai negara untuk membantu mengurangi emisi karbon dioksida yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan nitrogen dioxide atau NO2 dari aktivitas kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi udara.
Beam Rover akan diluncurkan di area populer sekitar Simpang Lima, pusat Kota Semarang dan dapat beroperasi di 4 area yaitu Jalan Panandaran, Jalan Gajah Mada, Jalan Pemuda, dan Jalan Mayjen Sutoyo. Pengguna dapat dengan mudah mendaftar, membuka kunci, dan mengendarai Beam Rover melalui aplikasi Beam.
Seluruh armada Beam Rover memiliki batas kecepatan maksimal 25 km per jam, dilengkapi dengan fitur komunikasi IoT yang dapat mengunggah status setiap kendaraan secara langsung. Hal ini memungkinkan Beam untuk menerapkan geofence, mendeteksi jika terdapat permasalahan pada kendaraan dan memperbarui kondisi kendaraan di lapangan, termasuk ketika baterai perlu diganti.
Tiap armada juga akan dilengkapi dengan baterai tambahan yang dapat diganti selain baterai bawaan. Hal ini menunjukkan bahwa Beam akan memiliki efisiensi operasi yang maksimal dan armada yang tersedia secara konsisten di jalanan.
Baca Juga: Pertamina Siapkan Belanja Modal US$ 11,2 Miliar hingga 2026 untuk Energi Bersih
Sementara itu, Isabelle Neo mengatakan, Beam didirikan untuk memenuhi kebutuhan perjalanan dari konsumen dan kota-kota di Asia Pasifik. Pihaknya sangat bersemangat untuk membawa armada mikromobilitas yang aman dan menyenangkan dari Beam ke Semarang.
"Kami bertujuan untuk memberikan layanan berbagi ebike dengan kualitas terbaik di Indonesia untuk menggantikan perjalanan singkat dengan mobil yang tidak perlu di Semarang. Kami yakin layanan kami akan membantu Semarang menjadi lebih baik,” terang dia,
Peluncuran armada mobilitas mikro elektrik ini juga sejalan dengan visi dan misi Beam. Pada tahun 2019, Beam mendapatkan sertifikasi Climate Neutral sebagai perusahaan yang memberikan atensi untuk menghilangkan emisi karbon.
Pada tahun ini, Beam juga menargetkan untuk melangkah lebih jauh untuk mengurasi emisi karbon dengan menerapkan Reduction Action Plan melalui peralihan menggunakan armada elektrik dari sumber terbarukan yang bersertifikat, serta mengkonversi menuju sumber energi bersertifikat untuk semua kegiatan operasionalnya.
Baca Juga: Perusahaan Patungan GOTO dan TOBA Menargetkan Produksi 2 Juta Sepeda Motor Listrik
Country Head Beam Indonesia Ady Muzadi menambahkan, di Indonesia sudah banyak orang yang yang memiliki pemahaman terhadap teknologi dan sadar lingkungan sehingga dapat lebih cepat mengadopsi berbagai bentuk mobilitas mikro untuk bepergian, termasuk ebike dan escooter.
Lantas, Beam telah menyesuaikan armadanya bagi pasar Indonesia sehingga perusahaan ini menghadirkan armada dengan tambahan tempat duduk yang tampak trendi, namun lebih stabil karena memberikan pengalaman berkendara yang kuat dan aman di berbagai medan perkotaan di Indonesia. "Selain kartu kredit dan debit, Beam juga telah mengintegrasikan metode pembayaran populer di Indonesia, seperti Shoppeepay dan Dana untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang lebih luas," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
