kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gangguan Thailand dan Brasil Kerek Permintaan Gula Asia


Jumat, 06 Agustus 2010 / 14:09 WIB
Gangguan Thailand dan Brasil Kerek Permintaan Gula Asia


Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |

MELBOURNE. Permintaan gula di Asia kian menguat ditengah spekulasi menyusutnya produksi gula dari Thailand dan tertundanya pengiriman dari Brasil.

Penggilingan di Asia kemungkinan perlu mengimpor sekitar 3,5 juta ton dalam enam bulan ke depan. Hanya saja, tidak mudah untuk mendapatkan tebunya lantaran pengiriman dari Brasil tertunda.

Menurut Cosan SA Industria &Comercio, pemroses tebu terbesar di dunia, pengiriman gula dari Brasil kemungkinan akan terganggu, setidaknya hingga Agustus 2010 mendatang. Panenan tebu dan produksi gula telah menciptakan antrian panjang kapal-kapal yang menunggu untuk mengangkut gula dari pelabuhan utama di Brasil.

"Ketatnya suplai gula di pasar fisik kemungkinan akan berkelanjutan karena antrean panjang di pelabuhan," kata Ricardo Scaff, Trader Rabobank International di New York.

Suplai India meningkat

Toh, kurangnya pasokan gula di Asia ini tidak perlu dikhawatirkan. Soalnya, India berencana untuk meningkatkan ekspor gulanya ke pasar global. Asal tahu saja, India merupakan negara penghasil gula terbesar kedua di dunia.

Namun, dengan adanya rencana India ini, maka kontrak gula di New York maupun London kemungkinan akan merosot karena pasokan gula dunia menggemuk.

Sebanyak enam dari 13 trader yang disurvei oleh Bloomberg menyatakan, raw sugar yang diperdagangkan di New York diprediksikan akan anjlok minggu depan. Sementara itu, lima trader menyatakan adanya perubahan harga yang tipis. Minggu ini, kontrak raw sugar anjlok 6,5% menjadi US$ 18,29 cents per pound di ICE Futures U.S.

Penggilingan gula di India bisa mengirimkan gulanya ke pasar internasional dan mengambil keuntungan dari ekspor itu. Apalagi, suplai gula di pasar global tengah mengkerut. Hal ini ditegaskan oleh Indian Sugar Mills Association, minggu ini.

Jonathan Kingsman, Managing Director Kingsman SA, perusahaan penelitian gula dan ethanol di Lausanne, Swiss mengatakan, meningkatnya suplai gula dari Negeri gangga ini akan menekan harga.

Sebanyak tujuh dari 13 responden mengatakan, gula putih yang diperdagangkan di London akan anjlok dan enam diantaranya mengatakan harga akan meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×