kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   14.000   0,78%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Gapmmi Keluhkan Krisis Garam Industri, Begini Respon Pemerintah


Rabu, 26 Maret 2025 / 13:42 WIB
Gapmmi Keluhkan Krisis Garam Industri, Begini Respon Pemerintah
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Aji Styawan/foc. GAPMMI mengungkapkan kekhawatirannya atas krisis kelangkaan garam industri yang mulai dirasakan beberapa perusahaan di sektor aneka pangan.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) mengungkapkan kekhawatirannya atas krisis kelangkaan garam industri yang mulai dirasakan beberapa perusahaan di sektor aneka pangan. Hal ini terjadi seiring dengan diberlakukannya larangan impor garam pada awal tahun 2025. 

Menanggapi masalah tersebut, pemerintah Indonesia melalui Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Doni Ismanto Darwin, memastikan komitmennya untuk mendukung ketersediaan bahan baku garam bagi industri aneka pangan.

Menurut Doni, pemerintah telah mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah kelangkaan ini, salah satunya melalui revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 126 Tahun 2022. 

Proses harmonisasi revisi perpres tersebut telah selesai dan saat ini hanya menunggu penetapan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat jaminan ketersediaan garam industri untuk kebutuhan sektor aneka pangan.

Baca Juga: AIPGI Minta Relaksasi Larangan Impor Garam Industri, Ini Sebabnya

"Pemerintah memastikan bahwa stok garam nasional untuk bahan baku industri aneka pangan masih mencukupi dan terus dijaga. Hingga saat ini, total stok garam nasional mencapai 764.932 ton, yang terdiri dari 293.778 ton di PT Garam dan 471.154 ton dari garam rakyat," ujar Doni dalam keterangan resminya, Rabu (26/3).

Ia juga menjelaskan bahwa stok ini telah digunakan oleh berbagai industri yang memiliki fasilitas pengolahan garam sendiri. Dalam revisi Perpres tersebut, terdapat beberapa kebijakan yang bertujuan memperkuat pasokan garam untuk industri aneka pangan, antara lain:

  • Memungkinkan pelaku usaha pengimpor garam untuk memanfaatkan sisa stok impor tahun 2024 yang mencapai lebih dari 47.000 ton.
  • Memberlakukan kondisi tertentu yang memungkinkan impor garam untuk industri aneka pangan dan farmasi hingga akhir 2025, apabila hasil verifikasi data menunjukkan adanya kekurangan pasokan dalam negeri.

Dengan langkah-langkah ini, pemerintah menjamin bahwa kebutuhan garam untuk industri aneka pangan akan tetap terpenuhi hingga Mei 2025. Selain itu, memasuki musim panen garam rakyat pada Juni, pasokan garam nasional diprediksi akan semakin stabil.

Pemerintah juga melalui KKP akan terus memantau ketersediaan garam dan memastikan bahwa revisi Perpres 126/2022 segera ditetapkan agar kelancaran pasokan bahan baku bagi industri aneka pangan dapat terus terjaga.

Baca Juga: Impor Garam Mau Disetop, Seperti Apa Tren Produksi, Kebutuhan, dan Impor Garam RI?

Selanjutnya: Daftar Makanan untuk Sahur dan Berbuka yang Aman Buat Penderita Jantung Koroner

Menarik Dibaca: 7 Obat yang Cepat Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×