kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gapmmi sebut ada 4 pabrik mamin berhenti produksi karena izin impor GKR belum terbit


Selasa, 21 Januari 2020 / 16:45 WIB
Gapmmi sebut ada 4 pabrik mamin berhenti produksi karena izin impor GKR belum terbit
ILUSTRASI. Seorang karyawan memeriksa gula mentah di kilang gula di kota Hilla, Irak 21 November 2017.


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Empat pabrik makanan dan minuman (mamin) berhenti produksi karena kehabisan stok Gula Kristal Rafinasi (GKR). Karena GKR merupakan salah satu komponen utama dalam industri mamin.

"Stok di pabrik gula sudah habis. Hari ini sudah empat pabrik yang habis," ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (21/1).

Kekurangan stok tersebut disebabkan belum adanya persetujuan impor (PI) gula mentah (raw sugar) untuk semester I tahun 2020. Padahal kuota impor raw sugar sudah dikeluarkan dalam rapat koordinasi terbatas sebelumnya.

Kebutuhan GKR industri mamin pun mendesak seiring mendekati bulan puasa. Konsumsi yang meningkat pada bulan puasa membuat produksi harus bertambah. "Kebutuhan semester I sekitar 1,9 juta ton hingga 2 jut ton," terang Adhi.

Saat ini penerbitan PI masih dalam pembahasan bersama dengan Kementerian Perdagangan (Kemdag). Diharapkan PI segera keluar karena memerlukan waktu agar raw sugar yang diimpor bisa digunakan oleh industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×