Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsorsium tiga badan usaha milik negara (BUMN) berencana membangun industri baterai berbahan baku nikel dengan nilai investasi mencapai US$ 12 miliar.
Perusahaan plat merah yang akan mengerjakan proyek ini adalah holding pertambangan Mind Id melalui PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).
CEO Group Mind Id Orias Petrus Moedak mengungkapkan, pencarian dana proyek tidak akan sulit terlebih jika joint venture (JV) telah terbentuk. Secara umum, pendanaan proyek biasanya bersumber dari pinjaman 30% dan ekuitas 70%.
"Itu kan nilai proyek US$ 12 miliar, nanti kita diberitahu oleh tim, biasanya 30% dan 70%. Asumsi (pinjaman) US$ 3,6 miliar," ujar Orias dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/10).
Orias memastikan, pencarian dana tidak akan sulit, terlebih dalam proyek ini nantinya akan menggandeng mitra dan membentuk usaha patungan. Kepastian pembentukan joint venture juga bakal memudahkan langkah selanjutnya dalam pendanaan termasuk perihal jangka waktu tenor pinjamannyang bisa diperoleh.
"Prinsipnya yang direncanakan ini baik, uang lebih gampang datang. Pendanaan bisa dari ekuitas dan pinjaman, bisa juga dari pasar modal. Dari sisi lingkungan sangat ramah tentu investor tertarik jadi gak ada hambatan pendanaan," kata Orias.
Saat ini, sudah ada dua mitra dari China dan Korea Selatan. Nantinya porsi pendanaan dari ketiga BUMN diharapkan memiliki besaran yang sama.
Kelakm Mind Id dan Antam akan menangani sektor hulu tambang, kemudian produk tengah (intermediate) hingga ke hilir akan dikelola oleh Pertamina dan PLN. Saat ini, ketiga BUMN tersebut sedang menyusun skema pembentukan holding PT Indonesia Batterai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News