Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Larangan terbang ke Uni Eropa (UE) bagi empat maskapai penerbangan Indonesia secara resmi telah dicabut kemarin (15/7). Keempat maskapai penerbangan yang telah dinyatakan layak terbang ke Eropa itu adalah Garuda Indonesia, Mandala Airlines, Airfast, dan Premiair.
Menteri perhubungan Jusman Syafi'i Djamal mengatakan bahwa pencabutan larangan terbang tersebut merupakan wujud pengakuan Uni Eropa (UE) atas regulasi penerbangan Indonesia. "UU kita telah dinilai cukup layak untuk mengakomodir syarat-syarat keamanan internasional," ujarnya, Rabu (15/7).
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Julian Wilson menambahkan, UE mencabut larangan terbang bagi keempat maskapai itu secara penuh. Artinya, tidak ada masa percobaan. "Sehingga, masyarakat UE tak perlu khawatir menggunakan armada maskapai tersebut," katanya.
Dengan demikian, UE akan kembali memberikan pertanggungan asuransi bagi warga negaranya yang terbang dengan menggunakan keempat maskapai tersebut.
Jusman mengatakan, pencabutan pencekalan itu, otomatis akan memulihkan kepercayaan dunia terhadap maskapai penerbangan Indonesia secara keseluruhan.
Jusman bilang, UE juga akan mempertimbangkan maskapai penerbangan yang lain untuk dikeluarkan dari daftar larangan terbang Uni Eropa. "Hasilnya akan terlihat setelah Direktorat Jenderal Penerbangan Indonesia menerbitkan sertifikat operator penerbangan yang baru," tandasnya.
Respon Beragam
Setelah mendapat kepastian pencabutan larangan itu, Garuda Indonesia sendiri telah mengambil ancang-ancang. Mereka tengah mempersiapkan rute penerbangan Jakarta-Amsterdam di semester pertama 2010.
Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Sattar mengatakan, setelah Amsterdam, Garuda akan menjajaki potensi untuk membuka rute ke London dan Frankfurt. "Pasarnya juga bagus, selama ini ada potensi ratusan ribu warga Eropa datang ke Indonesia," ujar Emir.
Garuda terakhir kali menerbangi rute Jakarta-Amsterdam pada akhir 2004 lalu, sebelum memutuskan untuk menutupnya. "Dahulu kami kalah bersaing karena pelayanan. Namun, sekarang sudah kami perbaiki, termasuk menyiapkan pesawat Airbus 330 dan Boeing 777-300," tandas Emir.
Sementara, kendati menyambut antusias pencabutan larangan terbang itu, Mandala belum berencana membuka rute penerbangan ke Benua Biru itu. "Kami masih fokus pada rute-rute lama kami," beber Presiden Direktur Mandala Airlines Diono Nurjadin.
Namun, Diono berharap, pencabutan larangan terbang ke Eropa ini membuat kunjungan wisatawan, khususnya dari Eropa ke Indonesia bakal meningkat. Jika ini terjadi, Mandala juga akan ikut memetik keuntungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News