Reporter: Revita Rita Rani | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Melemahnya daya beli masyarakat mengganggu pertumbuhan bisnis makanan milik PT Garuda Food. Sampai dengan pertengahan Desember 2015, realisasi pertumbuhan penjualan Garuda Food masih di bawah target.
Merujuk tulisan Harian KONTAN awal November, Garuda Food mematok pertumbuhan penjualan 15% tahun ini. Sayangnya, Dian Andriani, Head of Corporate Communication Garuda Food kepada KONTAN, Rabu (15/12) masih enggan menyebut besaran raihan pertumbuhan penjualan Garuda Food yang sudah tercapai.
Dian hanya bilang, Garuda Food berusaha menggenjot penjualan dengan melakukan inovasi produk. Pasalnya, "Industri makanan dan minuman ini mengandalkan inovasi untuk survive," kata Dian.
Itu pula yang menjadi dasar bahwa diantara industri lain, industri makanan masih mencatat pertumbuhan penjualan pada kuartal III-2015. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), industri makanan tumbuh 7,09% ketimbang periode yang sama tahun 2014 lalu.
Untuk mengejar penjualan, Garuda Food masih mengandalkan kategori makanan jenis cemilan ringan alias snack, dan biskuit. Untuk itu, manajemen Garuda Food konsisten untuk fokus melakukan inovasi produk khususnya dua kategori produk ini.
Untuk tahun depan, manajemen Garuda Food berniat untuk memperluas pasar ekspor. Namun, lagi-lagi Dian enggan menyebutkan rencana detail soal ekspor tersebut. "Pasar ekspor kami masih kecil, dan porsi penjualan kami masih dominan untuk domestik saja," jelas Dian.
Sebagai informasi saja, Garuda Food telah mengekspor produknya ke-25 negara di Asia, Eropa, Timur Tengah, Afrika, Amerika, dan Australia. Selain itu, Garuda Food juga telah mendirikan anak usaha di Xiamen, China yaitu Garudafood Ltd yang fokus pada pemasaran produk mereka di China.
Kiprah Garuda Food lainnya di Asia berlangsung di India, dimana Garuda Food mendirikan dan Garuda Polyflex Food Private Limited (GP Foods), sebuah perusahaan joint venture dengan perusahaan lokal, Polyflex India Private Limited tahun 2012 lalu.
Tak ketinggalan, di kawasan ASEAN, Garuda Food juga gencar menggalang kerjasama dengan distributor makanan di Vietnam, Filipina, dan Thailand. Untuk rencana bisnis lainnya di luar negeri, dia bilang pihaknya belum memiliki rencana lagi.
Akan tetapi, Dian menyatakan, manajemen Garuda Food masih melihat peluang pertumbuhan penjualan yang lebih baik tahun depan. Soal adanya gugatan yang diterima Garuda Food dari perusahaan makanan asal Turki, Yildiz Holding A.S terkait pembatalan merek biskuit cokelat, Dian menyatakan tak mengganggu produksi mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News