Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pundi-pundi PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bakal lebih tebal pada periode Lebaran 2023 ini.
Garuda Indonesia memperkirakan bakal ada tambahan pendapatan hingga US$ 30 juta dari penjualan tiket selama Lebaran 2023.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, saat kondisi normal, Garuda Indonesia biasanya mengantongi pendapatan sekitar US$ 150 juta.
Nah di periode Lebaran, pendapatan bulanan GIAA bisa bertambah 5%-10%. "Jadi ada tambahan sekitar US$ 25 juta sampai US$ 30 juta. Mudah-mudahan tercapai," ujar Irfan saat ditemui di Jakarta.
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Pilih Tak Bagi Dividen, Ini Alasan
Garuda Indonesia telah menyiapkan 53 unit pesawat Garuda Indonesia yang akan mengudara selama masa angkutan Lebaran ini.
Garuda Indonesia juga menyiapkan 33 unit pesawat Citilink Indonesia.
Secara total Garuda Indonesia menyediakan sekitar 1,2 juta tempat duduk selama periode lebaran ini.
Garuda Indonesia juga tengah mengajukan penambahan penerbangan atau extra flight.
"Kami telah memperoleh izin sekitar 50 extra flight selama Lebaran. Masih akan kami pantau lagi," kata Irfan.
Garuda Indonesia meyakini kinerjanya akan bertumbuh.
Apalagi emiten penerbangan ini telah menyerap dana hasil right issue melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) II sebanyak Rp 4,5 triliun.
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Telah Menyerap Rp 4,5 Triliun Dana Rights Issue
Prasetio, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko GIAA mengatakan, dana tersebut dipakai untuk pembayaran avtur atau bahan bakar serta pemeliharaan dan restorasi pesawat.
"Sebagian digunakan untuk menghidupkan kembali pesawat yang grounded," kata Prasetio.
Garuda Indoensia juga berencana untuk melakukan restorasi sebanyak 30 sampai 40 pesawat yang sebelumnya diistirahatkan atau grounded. Alhasil, akan ada 70 pesawat yang siap mengudara kembali.
Baca Juga: Garuda Maintenance (GMFI) Kerja Sama Dengan TNI AU Perkuat Bisnis Perawatan Pesawat
Tak hanya itu, emiten pelat merah ini juga berencana untuk menyewa sekitar 7 sampai 9 pesawat untuk penerbangan Ibadah Haji.
Rencananya, GIAA akan mengoperasikan sekitar 15 sampai 17 unit pesawat selama masa penerbangan haji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News