kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Garuda Metalindo (BOLT) yakin target pertumbuhan pendapatan tahun ini bisa tercapai


Selasa, 13 April 2021 / 15:18 WIB
Garuda Metalindo (BOLT) yakin target pertumbuhan pendapatan tahun ini bisa tercapai
ILUSTRASI. Presiden Direktur PT Garuda Metalindo Tbk Erwin Wiajaya (tengah) berbincang dengan bersama para direksi


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan komponen otomotif PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) mengaku, insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan roda empat mempengaruhi prospek bisnisnya di tahun 2021.

Sebagai pengingat, diskon PPnBM untuk mobil berkapasitas di bawah 1.500 cc telah diberikan sejak Maret 2021. Kemudian, diskon ini diperluas untuk mobil berkapasitas hingga 2.500 cc mulai awal April 2021.

Direktur Garuda Metalindo Anthony Wijaya mengatakan, insentif PPnBM tentu berdampak positif terhadap permintaan produk komponen otomotif yang dihasilkan oleh BOLT.

Hal ini sejalan dengan penjualan mobil yang meningkat berkat keberadaan insentif tersebut. Sayangnya, ia belum bisa mengungkapkan realisasi penjualan komponen otomotif BOLT usai relaksasi PPnBM diterapkan.

Baca Juga: Industri otomotif diramal membaik, Garuda Metalindo (BOLT) lebih optimis di 2021

Di samping itu, ia juga menyebut bahwa pertumbuhan produksi kendaraan roda dua juga terbilang cukup baik kendati tidak mendapat keringanan PPnBM. Kondisi ini jelas menguntungkan bagi produksi dan penjualan komponen sepeda motor BOLT.

“Kami optimistis pertumbuhan pendapatan BOLT yang diprediksi sebesar 30% di tahun ini masih bisa tercapai,” ujarnya, Selasa (13/4).

Mengutip laporan keuangan BOLT per kuartal III-2020, perusahaan ini memasok komponen otomotif ke sejumlah pabrikan kendaraan roda empat dan dua, seperti PT Astra Honda Motor (AHM), PT Astra Daihatsu Motor (ADM), dan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor.

Lebih lanjut, Anthony menyampaikan, pihaknya juga akan terus memacu penjualan komponen otomotif maupun mur dan baut (fasteners) ke pasar ekspor.

Pasalnya, BOLT memandang bahwa pertumbuhan pasar ekspor otomotif masih cukup positif sehingga bisa menjadi kesempatan bagi perusahaan ini meningkatkan pendapatannya.

Walau demikian, Manajemen BOLT akan lebih memprioritaskan penjualan ekspor berupa produk-produk yang sudah ada (eksisting).

“Pengembangan produk baru ke pelanggan luar negeri masih sedikit terhambat, karena keterbatasan kami untuk melakukan penjajakan bisnis secara fisik sejak pandemi berlangsung di tahun lalu,” ungkap Anthony.

Dalam catatan Kontan.co.id, BOLT memiliki beberapa negara tujuan ekspor seperti Malaysia, Thailand, Filipina, India, Jerman, Kanada, Amerika Serikat, dan Brazil.

Guna menunjang bisnis di tahun ini, BOLT mengucurkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 20 miliar. Dana ini ditujukan untuk pembangunan fasilitas baru.

Dalam hal ini, BOLT mengembangkan lini produk khusus, di mana perusahaan sudah memiliki perjanjian strategis untuk penjualan produk tersebut dengan para pelanggannya.

Baca Juga: Pendapatan Garuda Metalindo (BOLT) ditargetkan naik dua digit di tahun ini

“Fasilitas baru ini akan beroperasi paling lambat pada kuartal keempat tahun 2021,” tutur Anthony.

Sebagai informasi, BOLT belum merilis laporan keuangan tahun 2020. Hingga kuartal III-2020, BOLT mencatatkan penurunan penjualan sebesar 36,93% (yoy) menjadi Rp 574,83 miliar.

Perusahaan ini juga harus menanggung rugi bersih sebesar Rp 17,90 miliar, dibandingkan dengan kuartal III-2019 di mana mereka meraih laba bersih sebesar Rp 49,24 miliar.

Mayoritas penjualan BOLT per kuartal III-2020 berasal dari segmen pasar lokal sebesar Rp 546,78 miliar dan segmen pasar ekspor sebesar Rp 28,12 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×