Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menteri Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Susilo Siswoutomo, hari ini meresmikan pembukaan fasilitas manufaktur peralatan produksi migas bawah laut di pabrik General Electric (GE) yang baru diperluas di pulau Batam.
Fasilitas ini dilengkapi oleh workshop high bay yang memungkinkan GE untuk memproduksi subsea production trees tipe vertikal untuk pertama kalinya di kawasan Asia-Pasifik, dan meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri dalam teknologi GE di Indonesia.
Di masa mendatang, fasilitas ini akan dapat memproduksi subsea tree tipe vertikal dan horizontal. Perluasan pabrik ini telah menciptakan sekitar 30 lapangan pekerjaan baru di fasilitas ini, dan diharapkan dapat menciptakan 50 hingga 70 lapangan kerja baru dalam tiga tahun kedepan.
“Meningkatkan produksi minyak dan gas bumi, serta infrastruktur transportasi merupakan prioritas penting guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Susilo Siswoutomo, Selasa (12/11).
GE Oil & Gas telah menginvestasikan lebih dari US$ 15 juta di Batam sejak tahun 2011 untuk perluasan pabrik, upgrade teknologi, dan pembangunan workshop high bay. Perluasan yang diresmikan hari ini merupakan investasi GE terbesar di Batam.
GE merupakan perusahan penyedia peralatan dan layanan untuk eksplorasi dan produksi bawah laut bagi industri migas. GE memperluas pabriknya di Batam guna mendukung rencana pemerintah untuk mempercepat pengembangan sumber daya energi lepas pantai dan laut dalam.
“Perluasan fasilitas subsea equipment GE di Batam merupakan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan sektor manufaktur, menciptakan lapangan kerja, serta mengembangkan sumber daya manusia, khususnya di sektor migas.”
Sebagai wujud komitmen GE pada pengembangan tenaga kerja Indonesia, karyawan di workshop subsea trees ini mendapatkan pelatihan di center of excellence GE Oil & Gas Subsea Systems di Singapura dan Aberdeen, U.K., serta menerima pelatihan tambahan untuk memenuhi kebutuhan tingkat kandungan dalam negeri di Indonesia.
"Kami memperluas fasilitas manufaktur peralatan produksi bawah laut di Batam untuk memenuhi permintaan akan produksi peralatan produksi bawah laut yang terus meningkat akibat semakin banyaknya pelanggan kami yang mencari sumber migas di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau di kawasan Asia Pasifik,” ujar Handry Satriago, CEO GE Indonesia. (Tribunnews.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News