kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Geber ekspor, EWINDO investasi rumah kaca


Senin, 08 Juli 2013 / 07:45 WIB
Geber ekspor, EWINDO investasi rumah kaca
ILUSTRASI. Lee Min Ho merupakan salah aktor populer Korea yang bernaung di bawah MYM Entertainment yang ternyata didirikan oleh sang kakak.


Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. PT East West Seed Indonesia (Ewindo) siap menggelontorkan modal sebesar Rp 20 miliar untuk membangun rumah kaca (green house). Rencananya, rumah kaca itu bakal dikhususkan untuk memproduksi benih tomat khusus untuk pasar ekspor.


Glenn Pardede, Managing Director Ewindo mengatakan, dengan dana sebesar itu, Ewindo berencana membangun rumah kaca empat hektare (ha) di wilayah Lembang, Jawa Barat dan Nongkojajar, Jawa Timur. "Tahun ini baru 1 satu ha rumah kaca yang beroperasi, yakni di Lembang, tiga sisanya baru mulai tahun depan," kata Glenn kepada KONTAN akhir pekan lalu.


Ewindo telah menandatangani kontrak kerja sama dengan Belanda selama lima tahun untuk ekspor benih tomat. Meski tidak menyebutkan nilai kontraknya, rumah kaca yang ada saat ini menghasilkan produksi benih tomat sebesar dua ton per tahun. "Kami hanya memproduksi benih sesuai dengan pesanan konsumen," kata Glenn.


Masuknya benih Ewindo ke pasar benih Belanda diharapkan akan membuka pintu ekspor bagi negara lainnya khususnya Eropa. "Kami ingin memposisikan diri sebagai perusahaan pengekspor benih," imbuh Glenn penuh harap.


Sayangnya, masuk ke pasar Eropa tidak semudah membalik telapak tangan. Terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Setidaknya Ewindo harus memenuhi standar benih sistem Good Seed and Plant Practices (GSPP). Standar ini diberlakukan di seluruh negara di Eropa dan Amerika untuk mencegah benih tomat dan sayuran terinfeksi bakteri Clavibacter michiganensis subspecies michiganensis (Cmm).


Meski belum mengantongi sertifikat GSPP, Glenn mengklaim kualitas benih tomat yang dihasilkan telah memenuhi standar yang diisyaratkan. Dampaknya, harga benih tomat Ewindo tidak setinggi harga benih yang bersertifikat GSPP. Ia mencontohkan, harga benih tomat bersertifikat GSPP mencapai Rp 20 juta per kilogram (kg) di pasaran dunia. "Harga kami di bawah itu," katanya.


Ekspor benih tomat sejatinya sudah dilakukan Ewindo sejak tahun lalu. Glen pernah bilang, harga bibit tomat ekspor mencapai US$ 500 - 1.000 per kg, dengan harga segitu, Ewindo berpotensi mendapatkan omzet dari ekspor Rp 9 miliar. "Kami harap dengan adanya rumah kaca ini, ekspor akan naik 50%," kata Glenn tanpa bilang nilai angkanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×