kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gelar Forum Engineering ke-11, WIKA raih rekor MURI


Jumat, 13 November 2020 / 18:24 WIB
Gelar Forum Engineering ke-11, WIKA raih rekor MURI
ILUSTRASI. Gelar Forum Engineering ke-11 bertema Smart City for Sustainable Urban Development, WIKA raih rekor MURI


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menghelat Web Seminar Virtual, Forum Engineering ke-11 yang mengusung tema “Smart City for Sustainable Urban Development” di WIKA Tower, Jakarta, pada 9-12 November 2020.

Lokakarya keteknikan yang rutin diadakan WIKA setiap tahunnya ini, dihadiri antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, M. Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Guru Besar ITB dan Rektor Itera, Ofyar Z. Tamin,  Guru Besar FTUI, Iwa Garniwa dan narasumber kunci lainnya.

Tampil pula para pembicara internasional, civitas akademika dari seluruh perguruan tinggi terbaik di tanah air, termasuk Board of Management global platform software provider (ArchiCAD, Autodesk, Leica, Glodon, Allplan, Bentley System, Terra Drone, Aveva, Microsoft, Google, dan lain-lain) serta Bina Konstruksi, BNI, dan Sekolah.mu

Mengedepankan konsep kota cerdas (smart city) sebagai solusi masa depan, Forum Engineering ke-11 menjadi perekat diskusi banyak simpul, mulai dari para praktisi, akademisi, teknokrat, dunia usaha dan provider teknologi, media, dunia industri, para pemangku kepentingan dan masyarakat dalam mengintegrasikan teknologi informasi & komunikasi dalam tata kelola sehari-hari untuk meningkatkan kualitas hidup.

Dalam keterangan tertulis WIKA, Jumat (13/11), disebutkan, animo positif peserta Forum Engineering ke-11 tampak dalam 4 hari penyelenggaraan sejak Senin (9/11). Lebih dari 100.000 peserta berpartisipasi dalam webinar hingga Kamis (12/11).

Baca Juga: Pertumbuhan kinerja Wijaya Karya (WIKA) diprediksi masih melambat tahun depan

Hal itu pun, membuahkan apresiasi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Forum Engineering ke-11, dinobatkan sebagai Seminar dan Lokakarya Keteknikan secara Daring Terlama dan dengan Peserta Terbanyak.  Piagam pemecahan rekor diberikan langsung oleh Andre Purwandono, Manajer Operasional MURI kepada Direktur QHSE, Rudy Hartono.

Melalui mediasi Building Information Modelling (BIM), Smart City kemudian ditransformasikan dari sebuah konsep dan/atau menjadi realisasi yang make sense. "WIKA meyakini bahwa BIM dengan kapasitas perencanaan dan permodelan digital berteknologi tinggi bisa merekatkan banyak faktor secara terintegrasi. Terima kasih atas atensi dan dukungan besar yang diberikan. Semoga ini akan memacu kami untuk terus berkinerja semakin baik lagi” ujar Rudy.

Pada pelaksanaan workshop hari ke-4, Kamis (12/11), Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono berkenan hadir di tengah-tengah dan forum dan menyampaikan keynote penting berkenaan dengan Smart City.

Dalam paparan singkatnya, Menteri Basuki menyampaikan bahwa memasuki era industri 4.0, Indonesia saat ini tengah dihadapkan pada tantangan dalam pembangunan perkotaan. Yakni, kepadatan penduduk, fasilitas medis, transportasi publik, ruang terbuka hijau, pusat komunitas, prasarana dan sarana dasar perkotaan, serta implementasi kota pintar itu sendiri, termasuk dengan pandemi Covid-19 yang saat ini masih berlangsung.

Ke depan lanjut Menteri PUPR, sebuah kota yang sudah eksis atau kota baru harus dipastikan memiliki dukungan infrastruktur pemukiman memadai, yang menjamin 3 hal mendasar. Meliputi, livelable (layak huni bagi penduduknya); resilience (daya tahan dan adaptasi terhadap perubahan); smart city (Kota mandiri yang bisa memadupadankan interaksi dan kebutuhan TIK (teknologi, informasi, komunikasi) untuk meningkatkan kualitas layanan pemerintah dan kesejahteraan warga).

“Forum Engineering adalah intelektual exercise yang merupakan  never ending process. Forum Engineering akan menjadi kompas bagi WIKA untuk memajukan perusahaan di bidang konstruksi sehingga mampu bersaing di dalam ataupun luar negeri,” ujar Menteri Basuki.

Senada dengan Menteri PUPR, dukungan pada Forum Engineering juga datang dari Ridwan Kamil, Gubernur Provinsi Jawat Barat. Kang Emil, demikian ia kerap disapa publik, mengapresiasi Forum Engineering yang diselenggarakan WIKA.

Menurutnya, smart city saat ini adalah kebutuhan karena ia merupakan otomatisasi lebih lanjut dari operasi kota dalam menciptakan aksesibilitas yang lebih baik ke ekosistem dan alat digital untuk penduduk dan meningkatkan pengalaman layanan pemerintah.

Kata Ridwan Kamil, smart city memiliki tiga fungsi, yakni to observe, to control, dan to connect. Pertama, to observe yaitu untuk melihat situasi, seperti situasi sosial masyarakat.

Kedua, to control yaitu untuk birokrasi ke dalam. "Ketiga, adalah smart city digital ini to connect, yakni untuk mengoneksikan antara warga dengan pemerintahannya,” ujar Kang Emil yang saat ini tengah mengembangkan Kawasan metropolitan baru, segitiga emas baru (Cirebon-Patimban-Kertajati).

Selanjutnya: Menguat di kuartal IV, begini rekomendasi saham anggota indeks BUMN20

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×