Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
Saat ini Telkom sedang membangun platform horizontal Indonesia berbasiskan komputasi awan (Cloud) sehingga kita mampu independen secara teknologi serta memanfaatkan big data untuk mendorong terbentuknya opportunity baru dengan memanfaatkan teknologi artificial intelligence, machine learning, dan deep learning.
Di atas itu, Telkom membangun vertical apps untuk produktifitas dan kolaborasi, melakukan unifikasi komunikasi dari berbagai sosial media untuk memungkinkan terjadinya peer-to-peer social commerce, dan tentunya mengembangkan super apps untuk mendukung UMKM. "Dengan dukungan tersebut, kita berkeyakinan bahwa UMKM Indonesia dapat bersaing di pasar nasional bahkan global, walaupun lokasinya ada di desa," katanya.
Masih menurutnya, pandemi COVID-19 ini telah mempercepat digital literasi masyarakat. Masyarakat telah terbiasa melakukan berbagai aktifitas ekonomi, sosial, pendidikan, dan lain lain di ruang digital. Kebutuhan masyarakat akan akses internet semakin meningkat.
"Yang menjadi tugas rumah kita bersama saat ini adalah penyediaan infrastruktur telekomunikasi sebagai tulang punggung digital nasional. Menkominfo sendiri masih terus mendorong agar pelaku industri telekomunikasi mempercepat perluasan coverage layanannya. Kerja sama ini adalah salah satu jawaban kami terhadap kegelisahan pemerintah yang melihat masih banyaknya desa yang tidak mendapatkan akses internet," katanya.
Baca Juga: Diversifikasi, Dyandra Media International fokus garap infrastruktur telekomunikasi
Dengan terbentuknya kolaborasi antara Telkom dengan APJII diharapkan terbentuk ekosistem digital yang sehat dan kuat.
"Inilah yang menjadi posisi tawar Indonesia dalam menarik berbagai konten untuk ditempatkan di Content Delivery Network (CDN) Indonesia. Masyarakat akan diuntungkan karena lebih cepat mengakses berbagai konten internet. Belanja bandwith kita ke luar negeri juga akan menurun drastis sehingga kita dapat menghemat devisa. Penghematan devisa tentu akan mengurangi current account deficit yang selama ini membebani pemerintah," ulasnya.
Ditegaskannya, Telkom selalu menggunakan pendekatan kebangsaan dalam melihat berbagai hal. "Kami yakin bahwa kawan-kawan di APJII juga berfikiran sama. Kita ini kan sama-sama anak bangsa yang berjuang untuk kedaulatan bangsa dan memberikan kemanfaatan kepada masyarakat dan negara," pungkasnya.
Sebelumnya, APJII mengharapkan digandeng pemerintah dalam menyediakan akses internet di 12.500 desa yang belum terkoneksi. APJII adalah organisasi internet yang memayungi lebih dari 500 anggota penyelenggara internet yang masing-masing memiliki skala bisnis yang berbeda-beda, mulai dari perusahaan besar sampai dengan perusahaan kecil.
Selanjutnya: Simak rekomendasi saham EMTK dan SCMA yang naik double digit dalam sehari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News