kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.548.000   14.000   0,91%
  • USD/IDR 15.930   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.394   -70,51   -0,94%
  • KOMPAS100 1.120   -15,28   -1,35%
  • LQ45 875   -15,67   -1,76%
  • ISSI 227   -1,00   -0,44%
  • IDX30 448   -9,05   -1,98%
  • IDXHIDIV20 538   -11,08   -2,02%
  • IDX80 128   -1,84   -1,42%
  • IDXV30 132   -1,42   -1,07%
  • IDXQ30 148   -2,90   -1,92%

GEM Co. dan Vale Berencana Bangun Pabrik Nikel Senilai US$1,42 Miliar di Sulawesi


Selasa, 12 November 2024 / 12:18 WIB
GEM Co. dan Vale Berencana Bangun Pabrik Nikel Senilai US$1,42 Miliar di Sulawesi
ILUSTRASI. GEM Co. produsen logam baterai asal China, dan Vale SA menandatangani kesepakatan untuk membangun pabrik nikel senilai US$1,42 miliar di Indonesia. ANTARA FOTO/Jojon/Spt.


Sumber: Bloomberg | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. GEM Co., produsen logam baterai asal China, dan Vale SA menandatangani kesepakatan untuk membangun pabrik nikel senilai US$1,42 miliar di Indonesia. Kerja sama ini juga menunjukkan komitmen Indonesia untuk meningkatkan sektor pengolahan mineral.

Melalui perjanjian kerangka yang ditandatangani, kedua perusahaan tersebut sepakat untuk membangun fasilitas high-pressure acid leach (HPAL) di Pulau Sulawesi.

Fasilitas ini akan mengolah bijih nikel laterit dari unit Vale menjadi 66.000 ton campuran hidroksida presipitat (MHP) per tahun. MHP adalah bentuk nikel yang digunakan dalam industri otomotif, terutama untuk baterai kendaraan listrik.

Baca Juga: Indonesia & China Kerja Sama Investasi US$ 10 Miliar

Indonesia, yang menyumbang lebih dari separuh produksi nikel dunia, terus berusaha menarik investasi asing di sektor pengolahan nikel untuk memenuhi permintaan baterai kendaraan listrik yang terus berkembang pesat.

Kesepakatan ini merupakan bagian dari serangkaian perjanjian yang ditandatangani antara perusahaan China dan Indonesia dalam rangka kunjungan kenegaraan Presiden Indonesia yang baru, Prabowo Subianto, ke China.

Dalam proyek ini, GEM akan memiliki hingga 25% saham, sementara unit Vale akan memegang 30%. Pihak ketiga akan diperkenalkan untuk mengambil sisa saham.

Baca Juga: Prabowo - Xi Jinping Sepakati Kerja Sama di Sektor Baterai Lithium hingga Pariwisata

Selain itu, GEM dan unit Vale juga akan mempertimbangkan untuk membangun pabrik hilir untuk anoda dan prekursor baterai, yang semakin penting seiring dengan meningkatnya permintaan untuk kendaraan listrik.

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam pasar nikel global, serta mendukung pengembangan industri baterai yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Selanjutnya: Loyo, Rupiah Spot Melemah 0,43% ke Rp 15.757 Per Dolar AS pada Selasa (12/11) Siang

Menarik Dibaca: Cara Menggunakan Netflix Moments untuk Screenshot dan Simpan Tangkapan Layar di HP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×