Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten furnitur dan kontraktor interior, PT Gema Graha Sarana Tbk (GEMA) melihat tren pasar ekspor di 2023 akan meningkat dari tahun sebelumnya. Optimisme itu didasari oleh sejumlah katalis positif yang mampu mendukung laju bisnis perseroan di sepanjang 2023.
Sekretaris Perusahaan GEMA Ferlina Sutandi mengungkapkan bahwa prospek positif penjualan ekspor tahun ini salah satunya mempertimbangkan stabilitas ekonomi global. Di mana, meskipun terjadi resesi secara global namun daya beli di beberapa negara tujuan ekspor masih positif, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan benua Eropa Selatan.
"Untuk proyeksi pangsa pasar ekspor perseroan di 2023 masih optimistis," ungkap Ferlina, saat dihubungi Kontan.co.id belum lama ini.
Dia melanjutkan, jenis produk yang memiliki permintaan tinggi di pasar ekspor merupakan barang-barang yang didominasi oleh material natural, seperti rotan dan kayu utuh (solid wood).
Baca Juga: Akuisisi Tower Indosat, Begini Dampaknya bagi Mitratel (MTEL)
"Di mana memiliki nilai keterampilan (craftmanship) dan artistik yang tinggi terutama untuk konsumen-konsumen kelas menengah ke atas," jelasnya.
Ferlina tak memerinci lebih detail berapa target kontribusi penjualan ekspor untuk tahun ini. Namun dia menyatakan bahwa porsi pasar ekspor memang masih kecil terhadap total pendapatan perseroan selama ini.
"Untuk penjualan ekspor saat ini kontribusinya masih kecil terhadap total pendapatan, meskipun demikian tahun 2022 penjualan ekspor meningkat cukup signifikan dari tahun 2021," jelasnya.
Pihaknya juga cukup optimistis memandang laju bisnis GEMA selama 2023. Meskipun tak membeberkan secara detail berapa angka pertumbuhan yang diincar tahun ini, GEMA cukup meyakini akan ada peningkatan pendapatan maupun laba dibandingkan realisasi tahun lalu.
Adapun, guna memaksimalkan kinerja tahun ini GEMA menjalankan dua strategi utama. Pertama, memperluas target pangsa pasar untuk meningkatkan pendapatan. Lalu kedua, melakukan perbaikan dalam bisnis proses dan bisnis model.
Baca Juga: Raup Laba Rp 1,32 Triliun, Kinerja Astra Otoparts (AUTO) Ditopang Penjualan Barang
GEMA belum merilis secara resmi laporan keuangan tahun buku 2022. Namun per September tahun lalu pendapatan neto GEMA mencapai Rp 791,11 miliar.
Perusahaan ini terpantau menanggung kerugian hingga Rp 31,55 miliar per kuartal III-2022. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya perseroan masih mencatatkan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 7,83 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News