kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gencar tanam jagung, petani Humbang Hasundutan ikut menekan impor


Selasa, 02 April 2019 / 13:29 WIB
Gencar tanam jagung, petani Humbang Hasundutan ikut menekan impor


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - HUMBANG HASUNDUTAN. Kementerian Pertanian sedang menggenjot produksi jagung. Tujuannya, agar impor jagung bisa terus ditekan.

Salah satu wilayah yang sedang gencar menanam jagung adalah Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara. Masyarakat di wilayah dekat Danau Toba itu mulai menggunakan lahannya untuk menanam jagung.

PT Humbang Agro Mas adalah salah satu perusahaan yang mau membeli hasil panen jagung dari masyarakat Humbang. Sebelumnya masyarakat Humbang banyak menjual jagungnya ke tengkulak. Harganya memang jauh di bawah harga pasaran.

Gabriel Purba, Direktur Humbang Agro Mas mengatakan sejak pertengahan tahun lalu menerima jagung dari petani yang berasal dari tiga kabupaten. "Kabupaten Humbang, Toba Samosir dan Tapanuli Utara, " ujar Gabriel kepada Kontan.co.id, akhir pekan lalu.

Ia menjelaskan dalam sebulan setidaknya menerima 150 ton jagung dari petani. Humbang Agro Mas membeli dari petani dengan harga Rp 4.000 per kilogram. Lalu dijual lagi dengan harga Rp 4.500 per kilogram. Humbang Agro menjual jagung dari petani ke beberapa perusahaan seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dan Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Menurutnya sejak pemerintah menggenjot produksi jagung membuat petani kian giat menanam. Apalagi harga ke petani sudah dipatok oleh pemerintah sehingga harganya memang sesuai pasaran. Gabriel yakin kalau akan semakin banyak masyarakat yang menjadi petani dan menanam jagung.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo memang menyebutkan kalau data impor jagung dalam negeri bisa menurun dari tahun ke tahun. Empat tahun lalu impor jagung 3,5 juta ton. Di tahun 2018, impor cuma 180.000 ton karena sudah dapat disuplai oleh produksi petani jagung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×