Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menerapkan B50, atau program mandatori biodiesel 50 persen minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan 50 persen solar pada 2026 masih menunggu penyelesaian road test atau pengujian lapangan.
Asal tahu saja, road test biodiesel adalah pengujian lapangan yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja dan dampak penggunaan biodiesel pada kendaraan bermesin diesel.
Pengujian ini biasanya melibatkan berbagai jenis kendaraan dan jarak tempuh yang signifikan untuk mengumpulkan data tentang konsumsi bahan bakar, emisi gas buang, dan keandalan mesin.
Baca Juga: Gapki: Penurunan Ekspor CPO 1,5 Juta Ton Bakal Pengaruhi Target Biodiesel B50
Menurut Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi biasanya road test akan memakan waktu selama 8 bulan, namun dengan target penerapan B50 tahun depan, pihaknya mencoba mempercepat road test menjadi 6 bulan.
"Kita (perketat) 6 bulan. Karena kan kalau bisa mulai tahun ini, ya Agustus ini. Kalau pengalaman sih antara 6 sampai 8 bulan," jelas Eniya.
Dia juga menambahkan, agak sulit jika penerapan B50 ditarget awal tahun 2026, meskipun pihaknya tetap mengusahakan B50 berlangsung pada kuartal dua atau selanjutnya.
"Oh, kalau itu sepertinya belum. Karena kan masih butuh persiapan, ya," tambah Eniya.
Baca Juga: Kementerian ESDM Ungkap Sedang Godok Regulasi Baru Soal Harga Biodiesel B40
Dalam catatan Kontan, Kementerian ESDM juga telah mengajukan tambahan alokasi subsidi biodiesel B40 mencapai Rp 16 triliun pada tahun ini.
Tambahan alokasi itu sebenarnya telah sesuai dengan perencanaan awal untuk subsidi pembiayaan B40 sebesar dengan total Rp 51 triliun sepanjang 2025.
Selanjutnya: Harga Emas Stabil, Investor Menanti Rilis Data Inflasi AS
Menarik Dibaca: Jadwal Pertandingan WSG Tirol vs Real Madrid Rabu (13/8): Prediksi, H2H, dan Line Up
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News