kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Genjot performa, TPK Koja siapkan amunisi baru


Kamis, 26 Juli 2012 / 09:10 WIB
Genjot performa, TPK Koja siapkan amunisi baru
ILUSTRASI. Seorang warga menuruni anak tangga di kompleks Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput, Jakarta, Kamis (24/6/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Terminal Peti Kemas (TPK) Koja kini tengah berbenah untuk menghadapi pesatnya persaingan di bisnis jasa terminal peti kemas. Koja siap mendatangkan peralatan baru dan memperluas lahan mulai tahun depan.

Marketing Manager Koja Container Terminal Achmad Syaichu menuturkan, pihaknya sedang memesan 12 alat baru, yaitu 1 unit crane, 3 unit RTG (Rubber Tyred Gantry), dan 8 unit head truck. Namun dia menolak menyebutkan nilai investasi untuk pembelian peralatan tersebut.

Menurut Syaichu, penambahan peralatan itu demi meningkatkan pelayanan pada pengguna jasa terminal peti kemas. Hal itu juga sebagai persiapan menghadapi persaingan dengan pelabuhan Kalibaru nantinya.

“Meski 45% saham kami dipegang Pelindo II. Pelabuhan Kalibaru tetap menjadi ancaman bagi Koja karena akan bertambah lagi pesaing di jasa peti kemas," ungkapnya, Rabu (25/7).

Sekadar catatan, Kalibaru ditargetkan beroperasi pada 2015 mendatang. Rencananya, Koja akan mengoperasikan seluruh peralatan baru itu mulai Agustus tahun depan.

Selain menambah peralatan, Koja juga akan memperluas lahan untuk terminal peti kemas seluas tiga blok container yard (CY). Proses penggarapan perluasan lahan itu akan memakan waktu enam bulan. Dengan demikian, lahan perluasan tersebut baru bisa digunakan awal tahun depan.

Dengan penambahan lahan baru itu, maka total kapasitas lahan milik Koja akan mencapai 1 juta twenty-foot equivalent units (TEUs). Saat ini, kapasitas lahan masih sekitar 840.000 TEUs.

Syaichu berharap, perluasan lahan dan penambahan alat itu bisa meningkatkan jumlah bongkar muat peti kemas di terminal milik Koja. “Biasanya arus bongkar muat kami hanya 50 box per jam. Setelah adanya alat baru diharapkan dapat meningkat 15% lebih cepat," jelasnya.

Di semester kedua ini, perusahaan pun ingin kembali memperkuat loyalitas pelanggan supaya tetap menggunakan terminal container Koja. Pasalnya, pada semester pertama lalu, ada tiga pelanggan yang keluar dari terminal tersebut.

Dua pelanggan hengkang karena, Koja tidak dapat memenuhi keinginan mereka untuk mengubah waktu sandar. Sedangkan, satu pelanggan lainnya memang menghentikan ekspansi bisnisnya di Indonesia.

“Untuk itu, kami akan lebih tingkatkan pelayanan. Sekaligus menunjukkan, kami bekerja secara aman, dengan cara memperkecil kehilangan barang,“ ujar Achmad.

Hingga paruh pertama tahun ini, kinerja Koja sudah memperlihatkan kemajuan. Sepanjang semester I 2012, arus peti kemas di terminal koja tercatat sebesar 408.864 TEUs. Jumlah tersebut meningkat 4% dibanding periode yang sama tahun lalu, sekitar 349.363 TEUs. Adapun, hingga penghujung tahun ini, Koja menargetkan arus peti kemas bisa mencapai 805.000 TEUs.

Syaichu menjelaskan, peningkatan arus petikemas di terminal Koja itu tak terlepas dari kondisi bisnis pengiriman barang antar negara Asia yang berjalan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×