kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Gerbong MRT Jakarta dipasok dari Jepang


Sabtu, 01 September 2012 / 07:18 WIB
Gerbong MRT Jakarta dipasok dari Jepang
ILUSTRASI. Gareth Bale tetap berada di Real Madrid, pilihan ke MLS terjawab musim depan. Sumber Foto: metro.co.uk


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT MRT Jakarta, pelaksana proyek mass rapid transportation (MRT) di Jakarta, akan mendatangkan seluruh gerbong dan sistem transportasi massal itu langsung dari Jepang. Sebanyak 12 unit MRT, dengan masing masing unit terdiri dari 6 gerbong akan diboyong dari negeri sakura untuk bisa dioperasikan pada 2016.

Manpala Rega Chandra Gupta Sitorus, Humas MRT Jakarta mengatakan, pihaknya tidak akan membeli gerbong dan penunjang sistem MRT dari China. "Ini buatan Jepang, bukan China," kata Manpala, Kamis (30/8). Tiap unit gerbong nantinya akan memiliki daya angkut maksimal 200 orang.

Memang bukan hal aneh kalau PT MRT memutuskan membeli seluruh sistem dan gerbong MRT dari Jepang. Sebab, dana pembangunan proyek ini didapatkan dari pinjaman luar negeri Pemerintah Jepang, lewat Japan International Corporation Agency (JICA). Dari seluruh pinjaman itu, sebanyak 42% ditanggung Pemerintah Pusat dan 58% oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Tanpa mengatakan harga tiap gerbongnya, Manpala bilang, total investasi pembangunan fisik atau konstruksi, kereta, elektrikal, mekanikal, dan biaya konsultan mencapai Rp 40 triliun. Dari dana itu, sebanyak Rp 15 triliun akan dipakai untuk pembangunan konstruksi tahap pertama dari Lebak Bulus ke Bundaran HI.

Akan dikerjakan mulai 2013, pembangunan fisik membutuhkan waktu sekitar empat tahun sampai 4,5 tahun dengan jarak total 108,7 km dan lebar jalur 3 meter. Groundbreaking rencananya akan dilakukan pada akhir 2012 setelah mengumumkan pemenang tender pada September-Oktober 2012.

Dengan selesainya proyek ini, nanti jarak tempuh Lebak Bulus menuju Bundaran HI hanya 30 menit. "Ada enam stasiun bawah tanah," kata Manpala.

Untuk bisa menggerakkan gerbong, MRT Jakarta membutuhkan pasokan listrik sebesar 60 MVA. Untuk menjamin ketersediaan pasokan listrik, MRT Jakarta sudah bekerjasama dengan PT PLN. Menurut Manpala, listrik MRT akan didukung dua sumber.

Tundjung Inderawan, Direktur Jenderal Kereta Api Kementerian Perhubungan (Kemhub) berharap, MRT mampu mengurangi kemacetan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Jakarta. "Tentunya juga meningkatkan kualitas lingkungan hidup," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×