Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Lesunya permintaan ban di pasar internasional berimbas terhadap kinerja keuangan PT Gajah Tunggal Tbk. Lantaran penjualan ekspornya tergerus, produsen ban itu terpaksa merevisi target pertumbuhan pendapatannya di tahun ini dari 6% menjadi sekitar 3% -5%.
Selama sembilan bulan pertama 2013, perusahaan yang menyandang kode saham GJTL itu, hanya membukukan pendapatan bersih Rp 9,10 triliun, atau melemah 3% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Sedang laba bersih perusahaan di kuartal III-2013 sebesar Rp 205,64 miliar, melorot 73,56% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Direktur Gajah Tunggal, Catharina Widjaja, mengatakan, penyebab penurunan penjualan perusahaan di kuartal III-2013 adalah ekspor yang merosot. "Pendapatan menurun karena ekspor yang lebih rendah dan penurunan penjualan non-ban," ujar dia ke KONTAN, akhir pekan lalu.
Catatan saja, selain menjual ban untuk kendaraan bermotor, Gajah Tunggal juga memiliki produk kain untuk ban dan karet sintetis sebagai bahan baku ban. Selama kuartal III-2013, penjualan ekspor GJTL tercatat Rp 2,34 triliun, turun 19,31% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Akibat kinerja ekspor yang melorot, Gajah Tunggal pesimistik bisa mencapai target pertumbuhan pendapatannya di tahun ini, yang semula ditetapkan 6%. "Kami masih menargetkan ada pertumbuhan dibanding tahun lalu, tapi tingkat pertumbuhannya sedikit lebih rendah dari yang diharapkan, mungkin sekitar 3%-5%," ujar Catharina.
Untuk bisa mencapai target pertumbuhan tersebut, Catharina menuturkan, Gajah Tunggal mulai menjajaki pasar ekspor di Amerika Selatan dan Afrika Selatan. Meski demikian, ia bilang tujuan ekspor utama perusahaan masih tetap Amerika Serikat. Pada kuartal III-2013 nilai ekspor ban GJTL ke Amerika Serikat mencapai Rp 1,19 triliun.
Catharina menuturkan, selama kuartal III-2013 mulai terlihat perbaikan penjualan ekspor ban Gajah Tunggal. "Apabila dibandingkan denganĀ kuartal sebelumnya, pada kuartal III-2013 sudah ada perbaikan," katanya.
Sementara itu, rencana perusahaan untuk membangun lintasan uji ban atawa fasilitas proving ground di Karawang, Jawa Barat yang sudah dimulai awal tahun ini harus sedikit tertunda. Sejak kegiatan peletakan batu pertama pada Maret 2013, kawasan Karawang sering terguyur hujan yang menghambat proses pembangunan. Catharina menuturkan kemungkinan GJTL baru kembali membangun proyek ini pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.
Lintasan uji coba di atas tanah seluas 65 hektar itu rencananya akan dibangun dalam empat tahap. "Pembangunan ahap pertama direncanakan akan selesai pada akhir 2014," kata Catharina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News