kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

GMF Aero Asia ingin lebih mandiri


Rabu, 07 Maret 2018 / 12:47 WIB
GMF Aero Asia ingin lebih mandiri
ILUSTRASI. Listing GMF


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Cita-cita PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk alias GMF Aero Asia adalah lepas dari bayang-bayang induk usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Untuk itu, secara perlahan mereka ingin memperkecil porsi pendapatan dari pihak berelasi.

Menurut laporan keuangan 2017, pendapatan dari pihak berelasi berkontribusi 62,71% terhadap total pendapatan usaha US$ 439,28 juta. Khusus pendapatan dari Garuda Indonesia mencapai US$ 236,88 juta. Kontribusi total pendapatan pihak berelasi itu lebih kecil kalau dibandingkan dengan tahun 2016 yang mencapai 70,65%.

Namun upaya GMF Aero Asia memperkecil porsi pendapatan pihak berelasi bukan dengan mengurangi pemasukan dari segmen itu. Melainkan, mereka akan memacu pendapatn eksternal. "Porsi revenue kami naik terus jadi persentase Garuda akan menurun," ujar Iwan Joeniarto, Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk di Tangerang, Selasa (6/3).

Sejalan dengan itu, GMF Aero Asia akan memperluas pasar di luar negeri. Perusahaan berkode saham GMFI di Bursa Efek Indonesia tersebut mengincar pasar perawatan pesawat di Australia, Timur Tengah, Korea Selatan dan Vietnam. Tak sendiri, mereka akan menggandeng mitra bisnis di negara setempat.

GMF Aero Asia masih dalam tahap penjajakan dengan calon mitra bisnis. Mereka menargetkan, kerjasama jasa maintenance, repair and overhaul (MRO) di Korea Selatan bisa terealisasi tahun ini juga.

Sembari mengulik potensi di luar negeri, GMF Aero Asia, memacu bisnis di dalam negeri. Maklum, potensi pertumbuhan bisnis MRO lokal masih lebih besar ketimbang mancanegara. Penyebabnya, kompetisi di luar negeri cukup sengit. Menurut terawang mereka, pasar MRO lokal berpeluang tumbuh 10%-15% tahun ini.

Adapun GMF Aero Asia mengklaim telah menggenggam 34% pangsa pasar sepanjang tahun lalu. Porsi tersebut meningkat ketimbang tahun 2016 sebesar 32%.
Dalam jangka panjang, GMF Aero Asia ingin menguasai 50% pangsa pasar MRO dalam negeri. Kalau target pangsa pasar tahun ini 40%.

Untuk memuluskan rencana bisnis, GMF Aero Asia  mengalokasikan dana belanja modal US$ 100 juta-US$ 120 juta. Duit tersebut untuk menambah peralatan, software dan kebutuhan lain.

Hingga akhir tahun nanti, GMF Aero Asia berharap membukukan pertumbuhan pendapatan 15%. Tanpa menyebutkan target persis, mereka juga ingin mengantongi kenaikan dobel laba bersih. "Tahun lalu, kontribusi revenue kami dari porsi Garuda masih kecil, tetapi profitabilitas kami ke Garuda cukup memberikan cukup baik," kata Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×